Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 3 Juni 2025

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah pada level Rp16.274 pada perdagangan hari ini, Selasa (3/6/2025).
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (7/5/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (7/5/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah pada level Rp16.274 pada perdagangan hari ini, Selasa (3/6/2025). Rupiah melemah bersama dengan mata uang Asia lainnya.

Mengutip data Bloomberg pukul 09.06 WIB, rupiah dibuka melemah 0,13% ke Rp16.274 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,13% ke 98,83.

Adapun mata uang Asia lainnya dibuka bervariasi. Yen Jepang melemah 0,32%, dolar Hong Kong menguat 0,01%, dolar Singapura melemah 0,11%, dolar Taiwan melemah 0,07%, dan won Korea menguat 0,09%. 

Kemudian peso Filipina menguat 0,04%, rupee India menguat 0,23%, yuan China melemah 0,01%, ringgit Malaysia naik 0,39%, dan baht Thailand melemah 0,12%.

Melansir Reuters, dolar AS turun ke posisi terendah dalam enam minggu pada hari Selasa karena munculnya tanda-tanda kerapuhan dalam ekonomi Amerika Serikat akibat dampak dari perang dagang yang dijalankan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.

Ketika pasar saham global secara umum telah pulih dari volatilitas ancaman tarif dari Trump, nilai dolar tetap tertekan. Factory and Jobs Data di Amerika Serikat yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan mungkin akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang dampak ketidakpastian perdagangan terhadap ekonomi terbesar di dunia itu.

Bea masuk AS atas baja dan aluminium impor dijadwalkan akan meningkat dua kali lipat menjadi 50% mulai hari Rabu, bertepatan dengan tenggat waktu yang ditetapkan oleh pemerintahan Trump bagi negara-negara untuk menyerahkan penawaran terbaik mereka dalam negosiasi dagang.

"Seluruh dinamika ini pada dasarnya menunjukkan bahwa ketegangan dagang belum benar-benar membaik, dan kita telah melihat dolar terpukul secara luas," kata Rodrigo Catril, senior FX strategist di National Australia Bank.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper