Bisnis.com, JAKARTA — Pengendali PT Hillcon Tbk. (HILL), yakni PT Hillcon Equity Management melego 6.800.000 saham HILL dengan harga pelaksanaan Rp358 per lembar.
Direktur Utama Hillcon Equity Management Hersan Qiu mengatakan aksi jual saham tersebut dilakukan pada perdagangan Selasa (27/5/2025) dengan tujuan untuk investasi.
“Tujuan dari transaksi penjualan untuk investasi,” kata Qiu lewat keterbukaan informasi dikutip Selasa (3/6/2025).
Adapun, persentase saham yang dijual pengendali HILL itu ekuivalen dengan 0,05%. Dengan harga pelaksanaan senilai Rp358 per lembar, maka Hillcon Equity sedikitnya meraih dana segar senilai Rp2,43 miliar atas transaksinya tersebut.
Alhasil, transaksi itu membuat Hillcon Equity kini mengempit 8.321.405.500 lembar saham HILL atau sebesar 56.45%. Jumlah tersebut menyusut dari porsi sebelum transaksi yang mecapai 8.328.205.500 lembar atau setara 56,49%.
Di lantai Bursa, saham HILL terpantau stagnan di level harga Rp282 per lembar pada perdagangan hari ini, Selasa (3/6/2025) hingga pukul 14.33 WIB. Banderol tersebut mencerminkan koreksi 4,73% dalam sebulan perdagangan, dan pelemahan 38,96% sepanjang tahun berjalan 2025.
Baca Juga
Dari sisi kinerja keuangan, emiten yang bergerak di bidang kontraktor sipil dan pertambangan itu tercatat membukukan penurunan laba bersih sepanjang kuartal I/2025.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2025, HILL berhasil mengakumulasi pendapatan usaha sebesar Rp1,16 triliun pada paruh pertama tahun ini. Angka itu melesat 47,25% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp788,90 miliar.
Pendapatan HILL terutama ditopang oleh segmen jasa pertambangan sebesar Rp1,14 triliun, naik 49,20% yoy, dari sebelumnya Rp766,56 miliar pada kuartal I/2024. Akan tetapi, pendapatan perseroan pada segmen jasa konstruksi justru melemah 35,13% menjadi Rp11,82 miliar pada kuartal I/2025 dari Rp18,22 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada saat yang bersamaan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih perseroan justru menyusut 32,25% menjadi Rp2,69 miliar pada kuartal I/2025. Sementara itu, HILL mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,97 miliar pada 3 bulan pertama 2024.
Penyusutan laba bersih HILL sejalan dengan membengkaknya beban pokok pendapatan hingga 31,87% menjadi Rp1,02 triliun pada kuartal I/2025 dari Rp775,22 miliar pada periode yang sama 2024. Membengkaknya beban pokok perseroan terutama disumbangkan oleh beban jasa pertambangan yang meningkat Rp237,30 miliar.
Pada sektor jasa pertambangan, beban perseroan meningkat 31,83% menjadi Rp982,71 miliar pada kuartal I/2025 dari Rp745,40 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, sektor jasa konstruksi juga membebani pendapatan perseroan sebesar 31,84% menjadi Rp35,48 miliar, dari sebelumnya Rp26,91 miliar tiga bulan pertama 2024.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.