Bisnis.com, JAKARTA — PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) membagikan dividen sebesar US$120 juta yang setara dengan Rp1,95 triliun (kurs jisdor BI Rp16.255) atau Rp48 per saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Senin (2/6/2025).
Berdasarkan Stockbit Sekuritas, ADMR menyetujui pembagian dividen tahun buku 2024 sebesar US$120 juta, atau setara Rp48/saham jika menggunakan kurs rupiah terhadap dolar AS di Rp16.500.
Menurut Stockbit Sekuritas, jumlah ini mengindikasikan dividend yield 4,6% berdasarkan harga saham intraday ADMR pada Senin (2/6/2025) di Rp1.050/saham.
Adapun dividen ini merupakan dividen perdana yang dibagikan oleh ADMR sejak melantai di Bursa Efek Indonesia sejak 2022.
ADMR pada RUPS tahun 2024 lalu tercatat tidak melakukan pembayaran dividen ke pemegang sahamnya. Penggunaan laba bersih ADMR masih difokuskan untuk pengembangan proyek yang akan menunjang pertumbuhan perusahaan, yang meliputi smelter aluminium dan infrastruktur pada tambang batu bara metalurgi.
Manajemen ADMR menuturkan manajemen akan mengkaji kemampuan perusahaan untuk membayar dividen pada setiap periode pelaporan dan RUPST memutuskan jumlah dividen final.
Baca Juga
Akan tetapi, seiring upaya membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan, ADMR akan memprioritaskan belanja modal.
“Jika ada kelebihannya akan dibagikan untuk pelunasan pinjaman dan kemudian dividen,” tulis manajemen pada laporan tahunan.
Sebagai informasi, ADMR mencetak pendapatan usaha sebesar US$1,15 miliar atau setara Rp19,13 triliun sepanjang tahun 2024. Pendapatan usaha ini naik 6,28% secara tahunan dari US$1,08 miliar pada 2023.
Pendapatan ini didorong oleh penjualan hasil tambang ke pihak berelasi sebesar US$453,68 juta, dan jasa lainnya ke pihak berelasi sebesar US$845.044. Kemudian penjualan hasil tambang ke pihak ketiga sebesar US$699,6 juta.
ADMR mencetak laba bersih sebesar US$436,6 juta atau setara Rp7,23 triliun sepanjang 2024. Laba bersih ini turun 0,99% dari tahun 2023 yang sebesar US$441,02 juta.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.