Bisnis.com, JAKARTA — Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) berencana mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1 triliun pada tahun ini, yang difokuskan untuk pemeliharaan aset dan ekspansi kapasitas produksi.
Direktur Kalbe Farma Kartika Setiabudy mengatakan bahwa sebagian dari capex tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas, salah satunya pabrik obat kanker milik salah satu anak perusahaan yaitu PT Global Onkolab Farma.
“Capex tahun ini diperkirakan sekitar Rp1 triliun, mencakup kebutuhan pemeliharaan dan juga penambahan kapasitas,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (22/5/2025).
Kartika menambahkan bahwa perseroan secara aktif memantau tingkat utilisasi kapasitas yang ada dan tetap berkomitmen untuk melakukan ekspansi, terutama pada segmen obat resep yang mencatat pertumbuhan tinggi.
“Salah satunya yang nanti kami akan resmikan yaitu tambahan kapasitas untuk Global Onkolab yang merupakan pabrik untuk obat-obatan kanker,” ucapnya.
Dia pun menekankan pentingnya kemandirian produksi dalam negeri untuk menghadirkan obat berkualitas tinggi dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
Sementara itu, Kalbe Farma baru saja menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp1,7 triliun atau setara dengan Rp36 per saham yang berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Dengan dividen tunai mencapai Rp1,7 triliun, nilai itu mencerminkan rasio pembayaran dividen sebesar 52% dari perolehan laba bersih sepanjang tahun lalu.
Presiden Direktur Kalbe Farma Irawati Setiady mengatakan kebijakan itu seiring komitmen perusahaan untuk memberikan nilai optimal bagi pemegang saham.
“Dividen ini sejalan dengan kebijakan payout ratio perusahaan yang berada di kisaran 45% hingga 55% terhadap laba bersih,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Dia menyatakan pembayaran dividen akan dilakukan selambat-lambatnya 30 hari setelah hasil RUPST, dengan jadwal dan tata cara yang akan diumumkan kemudian.
Selain membagikan dividen, perseroan juga melakukan perombakan pengurus di jajaran komisaris. RUPST menetapkan Ronny Hadiana sebagai Presiden Komisaris Kalbe Farma yang baru menggantikan Vidjongtius.
Adapun pemegang saham juga telah menunjuk Herijanto Irawan untuk menduduki kursi Komisaris Independen perseroan menggantikan Lilis Halim.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.