Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk Periode Cum Dividen, Saham Astra International (ASII) Terkoreksi

Saham PT Astra International Tbk. (ASII) melemah di tengah periode cum dividen yang jatuh hari ini, Selasa (20/5/2025).
Aerial foto gedung Menara Astra yang ada di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bisnis/Nurul Hidayat
Aerial foto gedung Menara Astra yang ada di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Astra International Tbk. (ASII) melemah di tengah periode cum dividen. Emiten konglomerasi ini diketahui akan membagikan dividen kepada para investor sebesar Rp308 per saham.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ASII turun 0,20% atau 10 poin menjadi Rp4.930 per lembar pada awal perdagangan, Selasa (20/5/2025) hingga pukul 09.03 WIB. Harga ini juga mencerminkan penguatan sebesar 2,71% dalam sebulan terakhir. Adapun, sepanjang tahun berjalan 2025, saham ASII terpantau menguat 0,41%.

Dalam catatan Bisnis, rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Astra 2025 pada Kamis (8/5/2025) memutuskan pembagian dividen final tahun buku 2024 kepada investor senilai Rp308 per saham.

Sebelumnya, ASII telah membagikan dividen interim senilai Rp98 per saham pada 31 Oktober 2024. Dengan demikian, total dividen ASII mencapai Rp406 per saham atau Rp16,43 triliun. 

Dividen tersebut setara dengan 48,25% dari laba bersih ASII tahun buku 2024 sebesar Rp34,05 triliun. Rasio pembayaran dividen ini dinilai mencerminkan kembalinya persentase rasio pembayaran dividen ke tingkat yang konsisten dengan rasio sebelum distribusi dividen yang lebih tinggi pada 2022 dan 2023.

Namun, total tebaran dividen per saham Astra tahun buku 2024 lebih rendah dibanding tahun sebelumnya atau tahun buku 2023, Rp519 per saham.

Sebelumnya, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan tebaran dividen ASII memang telah dinanti oleh investor. Namun, saat ini saham ASII berisiko mengalami profit taking yang wajar.

Di sisi lain, saham ASII juga tertekan oleh kinerja kurang memuaskan pada kuartal I/2025.

Nafan masih merekomendasikan accumulate buy untuk saham ASII dengan target harga di level Rp5.575 per saham untuk jangka panjang.

Berdasarkan laporan keuangan, ASII mencatatkan laba bersih sebesar Rp6,93 triliun per kuartal I/2025, menyusut 7,12% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,46 triliun pada kuartal I/2024.

Kinerja bisnis otomotif ASII pun masih lesu. Penjualan mobil Astra pada April 2025 mencapai 26.976 unit, memang naik 0,25% yoy dibandingkan April 2024 sebesar 26.908 unit. Namun, penjualan mobil ASII turun 28,51% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau Maret 2025 sebesar 37.735 unit.

Sepanjang empat bulan berjalan atau sejak Januari 2025 hingga April 2025, penjualan mobil Astra mencapai 137.788 unit, turun 5,95% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu 146.510 unit.

"Headwind terjadi di saham ASII. Sentimennya berupa penurunan kinerja penjualan kendaraan khususnya. Wajar, karena suku bunga relatif tinggi," ujar Nafan kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.

Alhasil, menurutnya ke depan saham ASII berharap akan penurunan suku bunga acuan yang dinilai bisa mendorong permintaan kredit kendaraan.

"Adanya optimisme Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan yang mendorong penjualan kendaraan. Dengan begitu terjadi recovery progresif yang memengaruhi kinerja fundamental ASII," ujar Nafan.

Berikut Jadwal Lengkap Dividen Astra International (ASII)

  • Cum Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi pada 20 Mei 2025
  • Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi pada 21 Mei 2025
  • Cum Dividen di Pasar Tunai pada 22 Mei 2025
  • Ex Dividen di Pasar Tunai pada 23 Mei 2025
  • Recording date pada 22 Mei 2025
  • Pembayaran Dividen pada 5 Juni 2025

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper