Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Buru Emas, Saham ANTM, HRTA, BRMS Tancap Gas

Sentimen harga emas yang menembus rekor US$3.200 per ons mendorong laju saham emiten-emiten emas di Bursa Efek Indonesia.
Ana Noviani, Fahmi Ahmad Burhan
Senin, 14 April 2025 | 09:20
Produk logam mulia Emasku yang diproduksi oleh PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA)./emasku.co.id
Produk logam mulia Emasku yang diproduksi oleh PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA)./emasku.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas saham emiten-emiten yang memiliki lini bisnis emas kompak menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin (14/4/2025), tersulut oleh harga emas global yang sempat menembus rekor US$3.200 per ons. 

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (11/4/2025), harga emas di pasar spot terpantau menguat 1,04% ke level US$3.209,22 per ons pada pukul 8.30 WIB.

Emas terpantau melanjutkan penguatan pada Senin (14/4/2025) pagi. Emas spot naik 6,51 poin atau 0,2% ke level US$3.244,12 per ons hingga pukul 09.00 WIB.

Seperti diberitakan Bisnis, status emas sebagai pelindung nilai semakin dikuatkan oleh ketidakpastian yang ditimbulkan dari arah kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. 

Komunikasi yang tak konsisten dari Gedung Putih memicu aksi jual liar di bursa saham, pasar obligasi, hingga dolar AS. Meskipun Donald Trump mengumumkan penundaan 90 hari untuk penerapan tarif tambahan terhadap puluhan mitra dagang, kekhawatiran tak mereda. Saat ini, seluruh impor dari China dikenai tarif minimal 145%.

Kenaikan harga emas, yang sudah melesat lebih dari 20% sepanjang tahun ini, juga didorong ekspektasi pelonggaran moneter lanjutan dari The Fed serta aksi beli oleh bank-bank sentral global.

Data terbaru menunjukkan inflasi inti AS melandai pada Maret, mendorong pasar untuk memproyeksikan setidaknya tiga kali pemangkasan suku bunga lagi tahun ini, bahkan ada peluang untuk pemangkasan keempat.

Suku bunga yang lebih rendah cenderung menguntungkan emas karena logam ini tidak memberikan bunga.

Kepala divisi komoditas dan valas Asia UBS Global Wealth Management Dominic Schnider mempertahankan proyeksi bullish terhadap prospek harga emas. 

“Langkah berikutnya adalah ketika The Fed masuk ke pasar, dan itu akan menjadi katalis baru bagi emas,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg.

Sentimen harga emas yang menembus rekor US$3.200 per ons mendorong laju saham emiten-emiten emas di Bursa Efek Indonesia. 

Merujuk data Bloomberg, saham PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) berlari paling kencang dengan melonjak 7,96%.

Selanjutnya, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menguat 6,8%, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) naik 5,03%, dan saham PT Archi IndonesiaTbk. (ARCI) naik 4,83%. 

Senada, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) terapresiasi 6,9% dan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) naik 1,43% pada perdagangan pagi ini.

Kinerja Saham Emiten Emas pada Senin (14/4/2025)

hingga pukul 09.20 WIB

Kode Saham

Harga Saham (Rp)

Kinerja Saham 1 Hari

ANTM

1.775

5,03%

BRMS

372

6,9%

AMMN

5.325

1,43%

MDKA

1.395

6,9%

HRTA

610

7,96%

ARCI

304

4,83%

PSAB

314

6,8%

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper