Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukalapak (BUKA) Buyback 220 Juta Saham, Rogoh Rp31,52 Miliar

Bukalapak (BUKA) melakukan buyback saham tanpa RUPS, dengan membeli sebanyak 220 juta saham dengan nilai Rp31 miliar.
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/3)
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/3)

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) melakukan pembelian kembali saham atau buyback tanpa RUPS dengan membeli sebanyak 220 juta saham dengan nilai Rp31 miliar pada Rabu (26/3/2025).

Manajemen BUKA dalam keterbukaan informasi BEI menyampaikan telah membeli sebanyak 220 juta saham BUKA pada Rabu (26/3/2025). Harga rata-rata pembelian saham tersebut adalah Rp143 per saham. 

"Nilai dari pembelian kembali saham tersebut adalah Rp31,52 miliar," tulis manajemen BUKA, Kamis (27/3/2025).

Adapun sebanyak 220 juta saham tersebut setara dengan 0,21% kepemilikan.

Dengan buyback perdana ini, maka sisa biaya pembelian kembali saham BUKA adalah sebesar Rp1,86 triliun.

Sebagai informasi, manajemen BUKA sebelumnya menyampaikan jumlah nilai keseluruhan pembelian kembali saham diperkirakan sebesar-besarnya Rp1,9 triliun. 

"Pembelian kembali saham akan dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lambat tiga bulan terhitung sejak 26 Maret 2025 sampai 25 Juni 2025," kata Manajemen BUKA.

BUKA melanjutkan pihaknya berkomitmen untuk menjaga keyakinan terhadap nilai pertumbuhan jangka panjang. 

Langkah ini diambil untuk menjaga kestabilan antara fundamental BUKA dan fluktuasi kondisi pasar saat ini, serta tingkat kepercayaan para pemangku kepentingan dapat terus terjaga dalam mendukung usaha BUKA untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan. 

Sehingga, dengan melakukan buyback, BUKA bertujuan untuk menunjukkan keyakinan terhadap nilai intrinsiknya, mengoptimalkan struktur modal, serta memperkuat kemampuannya dalam memberikan nilai pertumbuhan yang berkelanjutan kepada para pemegang saham.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper