Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rebound menguji level 6.768-6.842 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (14/3/2025), usai ditutup di zona merah pada perdagangan sesi kemarin. Sejumlah saham turut direkomendasikan analis hari ini.
Tim analis MNC Sekuritas mengatakan IHSG ditutup melemah 0,26% ke level 6.647 pada perdagangan Kamis (13/3/2025), yang disertai dengan munculnya tekanan jual, penguatan IHSG telah mencapai target minimal yang diberikan. Saat ini, posisi IHSG diperkirakan akan pullback terlebih dahulu untuk menguji 6.586-6.618,
"Selanjutnya IHSG akan berpeluang kembali menguat ke rentang 6.768-6.842 pada skenario hitam, papar Tim Riset MNC Sekuritas, Jumat (14/3/2025).
Adapun, pada perdagangan hari ini, MNC sekuritas menyebut level support IHSG akan berada di kisaran 6.361, 6.246, sedangkan level resistansi berada pada rentang 6.698, 6.818.
Saham-saham yang menjadi rekomendasi MNC Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah BRIS, INCO, INKP dan UNTR.
Baca Juga
Sebelumnya, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto mengatakan bahwa IHSG masih dibayangi oleh tingginya volatilitas pasar saham sepanjang Januari-Maret 2025 karena dipengaruhi oleh sentimen global dan sepinya sentimen positif dari dalam negeri. Indeks komposit diproyeksi terus bergerak di rentang 6.300-6.700 hingga akhir bulan ini.
"Tetapi sampai akhir Juni nanti IHSG mungkin masih bisa di kisaran 6.500 sampai 7.000," katanya dalam Media Day Mirae Asset Sekuritas di Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Dia menjelaskan salah satu sentimen yang bisa mendorong IHSG bergerak menguat mendekati level 6.700-6.800 adalah apabila Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga pada Maret ini.
Rully menjabarkan IHSG menguat ketika BI memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi ke level 5,75% pada Januari 2025. Selain akan mendorong IHSG menguat, dia menilai pelonggaran moneter juga bisa mendorong arus modal asing masuk kembali ke pasar saham Indonesia.
Menurut Mirae Asset Sekuritas, saat ini ruang penurunan suku bunga acuan terbuka karena didukung oleh kondisi fundamental, seperti posisi cadangan devisa dan inflasi yang terkendali.
Menurutnya, pemangkasan suku bunga jarang terjadi pada kuartal II/2025 karena bertepatan dengan musim repatriasi dividen di mana kebutuhan dolar AS meningkat di tengah musim dividen.
Dengan adanya repatriasi dividen itu, dia juga menilai jendela pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia baru kembali terbuka pada kuartal III.
Selain pelonggaran moneter, Mirae Asset Sekuritas juga menyoroti soal kebijakan lain yang sudah dikeluarkan pemerintah dan masih mendukung kondisi makroekonomi dalam negeri.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
IHSG sesi I ditutup anjlok 1,58% atau 104,71 poin menuju level 6.542,70.
Sepanjang sesi perdagangan, IHSG bergerak pada rentang 6.653 hingga 6.539.
Sebanyak 191 saham menguat, 380 melemah dan 221 saham stagnan.
IHSG dibuka melemah 0,85% atau 56,79 poin menuju level 6.590,62 pukul 09.01 WIB.
Pada awal sesi, IHSG bergerak pada rentang 6.587 hingga 6.653.
Sebanyak 141 saham menguat, 121 melemah dan 223 saham stagnan.