Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 6.603,40 pada perdagangan awal pekan, Senin (10/3/2025). Di tengah penurunan indeks komposit, saham BREN dan TPIA milik Prajogo Pangestu terpantau masih menguat.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penurunan sebesar 0,49% atau 32,60 poin menuju posisi 6.603,40 sesaat setelah pembukaan. Pada hari ini, IHSG dibuka pada level 6.636 dan sempat bergerak ke level 6.629.
Tercatat, sebanyak 201 saham menguat, 195 saham turun, dan 561 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp11.429 triliun.
Saham berkapitalisasi pasar jumbo yang menguat tercatat hanya PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dengan kenaikan sebesar 1,54% menuju level Rp6.575. Adapun saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) turut menguat 0,68% ke Rp7.350.
Sementara itu, saham market cap jumbo yang menurun dipimpin oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang melemah 2,69% ke Rp4.710 dan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 1,96% menuju Rp8.750.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG diperkirakan menghadapi resistance kuat di level 6.700 pada awal pekan ini.
Baca Juga
Hal itu terjadi di tengah ketidakpastian global yang dipengaruhi oleh kebijakan tarif Pemerintah Amerika Serikat serta perbedaan pernyataan antara Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent.
Indeks-indeks utama di Wall Street mengalami pelemahan mingguan terburuk sejak September 2024, meskipun sempat mencatat rebound pada Jumat (7/3). Sentimen negatif tersebut berlanjut akibat antisipasi pasar terhadap penerapan reciprocal tariff yang dijadwalkan pada 12 April 2025.
Selain itu, pasar juga menunggu hasil keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan berlangsung pada 18-19 Maret 2025, di mana The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya.
Sementara itu, menurut Valdy, IHSG berhasil bertahan di atas Moving Average 20 (MA20) di kisaran level 6.630 pada 7 Maret 2025, didukung oleh pelebaran positive slope pada indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD).
“Akan tetapi, Stochastic RSI mulai bergerak menuju overbought area. Dengan demikian, minor bullish reversal IHSG kemungkinan menemui resistance kuat di 6.700 di awal pekan ini,” ujarnya dalam publikasi riset harian.
Dari sisi domestik, pasar turut mencermati rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Februari 2025 yang dijadwalkan pada 11 Maret 2025. IKK diproyeksikan meningkat ke level 127.5 dari 127.2 di bulan Januari.
Kenaikan itu terjadi di tengah meningkatnya risiko ketidakpastian global akibat perang tarif, potensi relokasi fasilitas produksi, serta tekanan deflasi dalam negeri.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.