Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Happy Hapsoro (RAJA) Kaji Akuisisi Perusahaan Distribusi Gas & LNG

Rukun Raharja (RAJA) tengah mengkaji peluang akuisisi perusahaan distribusi gas dan infrastruktur LNG yang ditargetkan rampung pada paruh pertama 2025.
Direktur Utama PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) Djauhar Maulidi./perseroan
Direktur Utama PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) Djauhar Maulidi./perseroan

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten hilir migas Happy Hapsoro PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) tengah mengkaji peluang akuisisi perusahaan distribusi gas dan infrastruktur LNG. 

Direktur Utama RAJA Djauhar Maulidi menargetkan akuisisi perusahaan distribusi gas dan infrastruktur LNG itu rampung paruh pertama tahun ini. 

“Keduanya ditargetkan terealisasi pada semester pertama tahun ini,” kata Djauhar lewat keterangan tertulis, Jumat (7/3/2025). 

Djauhar berharap akuisisi 2 perusahaan itu dapat memperluas cakupan bisnis, meningkatkan efisiensi, distribusi energi, serta memperkuat daya saing perseroan di industri energi saat ini. 

Dari sisi kinerja keuangan, RAJA mengantongi laba bersih sebesar US$25,55 juta atau sekitar Rp412,97 miliar (asumsi kurs Rp16.162 per dolar AS) sepanjang tahun 2024.  

Torehan laba bersih periode 12 bulanan itu relatif susut 0,21% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 di level US$25,60 juta atau sekitar Rp394,75 miliar (asumsi kurs Rp15.416 per dolar AS).  

Berdasarkan Laporan Keuangan akhir 2024 yang dipublikasikan Jumat (7/3/2025), RAJA membukukan pendapatan bersih US$254,47 juta atau naik 24,89% dibandingkan posisi tahun sebelumnya di level US$203,74 juta. 

Sementara itu, beban pokok pendapatan RAJA pada periode yang berakhir 2024 sebesar US$185,22 juta atau naik 34,41% dari posisi beban tahun sebelumnya di level US$137,8 juta.  

“Kenaikan pendapatan perseroan pada tahun 2024 terutama didorong oleh peningkatan volume penjualan gas serta kontribusi dari jaringan pipa transmisi gas di Perawang, Riau,” kata Djauhar. 

Di sisi lain, dia menambahkan, perseroannya mengalokasikan belanja modal sebesar US$70 juta pada tahun ini. Belanja modal itu diarahkan untuk pengerjaan proyek kompresor gas di Sulawesi Selatan dan pipa BBM Tanjung Batu-Samarinda. 

Selain membiayai kedua proyek tersebut, belanja modal kali ini juga akan digunakan untuk mempercepat studi kelayakan pengembangan LNG Terminal di Provinsi Banten dan LNG Plant di Kalimantan Utara. 

“Studi ini ditargetkan selesai pada semester I/2025 dan akan menjadi dasar pengambilan keputusan terkait pembangunan proyek-proyek tersebut dalam periode 2025-2026,” kata dia. 

--------------------- 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Thomas Mola
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper