Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Baru Saham Bumi Resources (BRMS) Jelang Peluncuran Bank Emas

Maybank Sekuritas mempertahankan pandangan buy untuk saham BRMS selepas rencana pemerintah meluncurkan bank emas, Rabu (26/2/2025) besok.
Suasana fasilitas pengolahan emas PT Citra Palu Minerals, anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), di Sulawesi./bumiresourcesminerals.com
Suasana fasilitas pengolahan emas PT Citra Palu Minerals, anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), di Sulawesi./bumiresourcesminerals.com

Bisnis.com, JAKARTA — Maybank Sekuritas mempertahankan pandangan buy untuk saham PT Bumi Resources Minerals (BRMS) selepas rencana pemerintah meluncurkan bank emas atau bullion bank pada Rabu (26/2/2025).

Analis Maybank Sekuritas Hasan Barakwan menyematkan target harga Rp480 per saham untuk emiten tambang emas Grup Bakrie tersebut.

Hasan beralasan outlook produksi emas dari BRMS tetap solid bertumbuh lewat sejumlah proyek pengembangan saat ini.

“Kami tetap mempertahankan pandangan positif untuk proyeksi produksi BRMS yang didukung dengan rencana operasi pabrik pengolahan bijih emas carbon in leach (CIL) ketiga,” tulis Hasan lewat risetnya dikutip Selasa (25/2/2025).

Selain itu, Hasan menambahkan, penguatan harga emas saat ini ikut mendorong kinerja keuangan BRMS.

“Kami memperkirakan total produksi emas BRMS untuk tahun 2025 bisa naik sekitar 13,3% secara tahunan ke level 58,7 ribu oz,” kata Hasan.

Di sisi lain, Maybank Sekuritas, memperkirakan laba bersih BRMS untuk tahun 2024 berpotensi naik 76,3% secara tahunan ke level US$25 juta, didorong dengan peningkatan produksi 130% secara tahunan ke level 51 ribu oz.

Selain itu, Maybank Sekuritas memproyeksikan laba BRMS untuk tahun 2025 dan 2026 masing-masing naik ke level US$28 juta dan US$36 juta.

Dari lantai bursa, saham BRMS terkoreksi 3,35% ke level Rp404 per saham pada perdagangan hari ini. Kendati demikian, saham BRMS telah menguat 16,76% atau 58 poin ke level Rp404 per saham.

Seperti diketahui, manajemen BRMS menargetkan produksi emas mencapai lebih dari 75.000 troy ounce pada tahun ini. Perkiraan itu naik sekitar 36,36% dari proyeksi realisasi produksi sepanjang tahun 2024 di level 55.000 troy ounce.

Direktur BRMS Herwin Wahyu Hidayat mengatakan upaya peningkatan produksi emas itu bakal berdampak positif pada kinerja keuangan perseroan pada tahun ini. Herwin beralasan harga emas di pasar sudah kembali melanjutkan tren penguatan.

“Ini dampaknya akan langsung dan positif ke kinerja keuangan perseroan,” kata Herwin dalam forum diskusi CTalks yang diadakan Sucor Sekuritas, Rabu (5/2/2025).

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berencana untuk meresmikan Bank emas pada Rabu (26/2/2025) besok.

Prabowo mengatakan Indonesia selama ini belum memiliki lembaga keuangan khusus untuk mengelola emas yang dimiliki negara.

"Selama ini kita tidak punya bank untuk emas kita. Emas kita banyak ditambang dan mengalir ke luar negeri. Kami ingin sekarang memiliki bank khusus untuk emas di Indonesia," ujarnya di Istana Merdeka, Senin (17/2/2025).

Prabowo mengatakan bank emas ini akan memberikan solusi untuk pengelolaan cadangan emas dalam negeri, sehingga Indonesia dapat mengoptimalkan potensi sumber daya alamnya.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper