Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FTSE Russell Sebut Danantara Bisa Tarik Investasi Asing ke Indonesia

FTSE Russell yang melihat Danantara seperti SWF yang dapat menarik investasi asing masuk ke Indonesia.
Pengunjung beraktivitas di kantor Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Jakarta, Selasa (19/11/2024)./ JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di kantor Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Jakarta, Selasa (19/11/2024)./ JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Penyedia indeks pasar global FTSE Russell melihat kehadiran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara menjadi perkembangan yang sangat menarik dari Indonesia. FTSE Russell berpandangan kehadiran BPI Danantara ini dapat mendatangkan investasi asing atau foreign direct investment (FDI) ke Indonesia.

Policy Director FTSE Russell Wanming Du mengatakan dengan dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) yang diperkirakan sebesar US$900 miliar, Danantara menjadi "pemain" yang cukup signifikan. Secara global, Danantara akan menjadi sovereign wealth fund (SWF) dengan pengelolaan dana terbesar ketujuh di dunia.

"Investasi ini akan mendukung pertumbuhan dan menarik banyak minat dari investor asing, termasuk FDI. Hal ini pada akhirnya akan berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan, peningkatan kapitalisasi pasar, serta meningkatkan bobot negara tersebut dalam indeks," kata Du dalam Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025 di Jakarta, Kamis (20/2/2025). 

Du juga menuturkan sebagai penyedia indeks, nantinya Danantara sebagian besar mungkin akan berinvestasi ke sektor infrastruktur dan mendukung ekonomi domestik. 

Dia juga memproyeksikan Danantara dapat berinvestasi dalam proyek energi terbarukan. Kemungkinan tersebut menjadi kabar baik bagi pasar domestik. 

"Sebagai penyedia indeks, saya ingin menyoroti bahwa terkadang akan lebih baik untuk mengimbangi investasi ini dengan dana ekuitas, misalnya dengan melihat peluang investasi di luar negeri," ujar Du. 

Du menyebut permintaan terhadap eksposur pasar AS, misalnya, masih sangat tinggi. Menurutnya, mengkombinasikan antara investasi dalam negeri dan ekuitas luar negeri menjadi strategi yang sangat menarik bagi Danantara.

"Jadi, meskipun dukungan ekonomi domestik jelas sangat penting bagi pertumbuhan dana kekayaan negara, mengombinasikannya dengan investasi ekuitas di luar negeri bisa menjadi strategi yang sangat menarik," ucapnya.  

Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Danantara dengan aset senilai US$900 miliar dan dapat mengelola sekitar US$100 miliar dolar AS.

"Dengan profit dari ini, kita bisa dengan mudah menggalang dana sekitar US$20-US$25 miliar, sehingga kita bisa berinvestasi sendiri," ujar Luhut.

Namun, menurut Luhut, yang lebih penting adalah bahwa Danantara memungkinkan untuk membentuk Joint Venture (JV) dengan perusahaan luar negeri.

Luhut juga menegaskan Danantara tidak akan dikelola oleh orang-orang yang hanya 'titip nama' atau direkomendasikan oleh pihak tertentu, karena ini dijalankan oleh perusahaan profesional.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper