Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Lunglai ke Level Rp16.380 per Dolar AS

Rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.380 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (13/2/2025).
Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Sabtu (7/9/2024)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Sabtu (7/9/2024)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.380 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Kamis (13/2/2025). 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka pada perdagangan dengan turun 0,02% atau 4 poin ke posisi Rp16.380 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terlihat melemah 0,11% ke posisi 107,770.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Won Korea menguat 0,04%, baht Thailand menguat 0,14%, dolar Singapura menguat sebesar 0,11%,  yen Jepang menguat 0,09%, dolar Hong Kong menguat 0,01%, dan yuan China menguat sebesar 0,01%.

Sementara itu mata uang yang melemah di antaranya, rupee India melemah 0,07%, ringgit Malaysia melemah 0,02%, dolar Taiwan melemah sebesar 0,03%, dan peso Filipina melemah 0,15%.

Pengamat Forex Ibrahim Assuaibi memprediksi sebelumnya bahwa pada perdagangan hari ini, Kamis (13/2/2025) mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi ditutup melemah di rentang Rp16.360-Rp16.430 per dolar AS.

Sementara itu, untuk perdagangan kemarin (12/2/2025) rupiah ditutup menguat 7 poin ke level Rp16.376 per dolar AS, setelah sebelumnya juga sempat menguat 35 poin ke level Rp16.327 per dolar AS.

Ibrahim mengatakan bahwa investor masih mencerna pengenaan tarif perdagangan yang lebih tinggi oleh Presiden AS Donald Trump pada pekan ini, yang diperkirakan berpotensi memicu inflasi dan membebani pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan mendatang. Trump telah mengisyaratkan niatnya untuk mengenakan lebih banyak tarif. 

Selain itu, dia mengungkap bahwa Ketua Federal Reserve Jerome Powell juga semakin meremehkan ekspektasi untuk penurunan suku bunga. Powell mengatakan kepada Komite Perbankan Senat bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, mengingat Fed telah memangkas suku bunga sebesar 1% pada 2024, dan ekonomi tetap kuat. 

Sementara itu, dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah mulai dijalankan belum terlihat dampaknya secara signifikan. Pasalnya program ini juga masih bertahap dan belum terealisasi 100%. 

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa program MBG akan mendorong sektor-sektor terkait, seperti logistik, packaging, makanan dan minuman, namun karena belum berjalan maksimal, program tersebut hanya akan menyumbang 0,1% terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal I/2025.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper