Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konglomerat Ramai-Ramai Tambah Koleksi Saham, Ada Apa?

Sejumlah konglomerat dan manajemen perusahaan melakukan aksi beli terhadap saham perusahaannya.
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah konglomerat maupun direksi serta komisaris beberapa emiten melakukan aksi beli saham perusahaannya belakangan ini. Harga saham yang dianggap telah murah diperkirakan menjadi salah satu alasan konglomerat dan manajemen perusahaan mengoleksi saham perusahaannya. 

Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia Fath Aliansyah Budiman menjelaskan aksi manajemen atau pemilik perusahaan yang membeli saham perusahaannya karena melihat harga yang ditawarkan oleh pasar saham saat ini cenderung di bawah nilai wajar yang seharusnya. 

"Mereka yang lebih memahami kinerja secara keseluruhan dapat melihat koreksi saham sebagai peluang," kata Fath kepada Bisnis, Rabu (12/2/2025).

Sementara itu, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menuturkan para pemilik maupun manajemen yang melakukan akumulasi terhadap saham perusahaannya melihat harga saham perusahaan tengah berada dalam fase downtrend

"Pergerakan sahamnya dianggap undervalued ya. Lalu secara rasio fundamental, harga saham juga terdiskon," tutur Nafan. 

Nafan juga menyebut di sisi lain, pemilik maupun manajemen perusahaan percaya jika kinerja perusahaan ke depan diproyeksi akan membaik, seiring dengan penerapan strategi bisnis yang efektif. Hal ini diyakini akan mendorong pertumbuhan perusahaan baik dari sisi top line maupun bottom line

Sebagai informasi, sejumlah konglomerat maupun manajemen sejumlah emiten melakukan transaksi saham untuk menambah koleksi saham miliknya. Terbaru, konglomerat Theodor Permadi Rachmat menambah koleksi saham PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) miliknya menjadi 5,2%. 

Dalam laporan kepemilikan saham di atas 5% Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), TP Rachmat tercatat menambah sebanyak 1,39 juta saham TAPG.

Dengan penambahan tersebut, maka koleksi saham TAPG TP Rachmat menjadi 1,032 miliar kepemilikan, dari sebelumnya sebesar 1,03 miliar kepemilikan.

Selain itu, konglomerat pemilik PT Ultrajaya Milk Industries & Trading Company Tbk. (ULTJ) Sabana Prawira Widjaja juga menambah kepemilikannya pada ULTJ. 

Sabana menambah koleksinya pada saham produsen susu UHT ini dari 5,17 miliar (5.179.504.400) saham ULTJ atau 49,81% kepemilikan, menjadi 51,17 miliar (5.179.854.400) saham ULTJ atau menjadi 49,82% kepemilikan. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper