Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masayoshi Son Sempat Buka Pembicaraan Merger GOTO dan Grab

Pendiri SoftBank, Masayoshi Son diketahui pernah membuka pembicaraan merger antara GOTO dan Grab.
Pengemudi ojek online (ojol) membawa penumpang di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) membawa penumpang di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan Grab Holdings Ltd. kembali dirumorkan akan melakukan penggabungan usaha atau merger. Sebelumnya, pendiri SoftBank, Masayoshi Son sempat membuka pembicaraan terkait dengan potensi merger ini. 

Kabar merger antara dua perusahaan penyedia jasa transportasi ojek dan ride hailing ini bukanlah merupakan kabar baru. Dalam laporan Financial Times pada 2020, Gojek dan Grab diketahui  melakukan pembicaraan selama setidaknya dua tahun untuk merger. 

Pembicaraan merger kedua perusahaan ini tak lepas dari campur tangan pendiri SoftBank yaitu Masayoshi Son kala itu. Masayoshi Son saat itu diketahui meningkatkan tekanannya ke salah satu pendiri Grab, Anthony Tan, untuk melakukan 'gencatan senjata' terhadap Gojek.  

Dilansir dari The Japan Times, kedua perusahaan on demand service ini aktif terlibat dalam pertemuan via Zoom pada 2020, setelah berbulan-bulan berdiskusi dan membuat kesepakatan terkait merger usaha.  

Adapun, SoftBank milik Masayoshi Son yang menjadi salah satu pemegang saham terbesar baik di GOTO maupun di Grab. Dalam laporan tahunan Grab tahun 2022, SoftBank melalui SB Investment Advisers (UK) Limited tercatat menjadi salah satu pemegang saham terbesar Grab. Entitas ini merupakan salah satu entitas yang dimiliki oleh SoftBank.

Melalui entitas tersebut, SoftBank menggenggam sebanyak 401,7 juta saham Grab, atau setara 9,98% kepemilikan.

Sama seperti Grab, salah satu pemegang saham terbesar GOTO saat ini adalah SoftBank melalui SVF GT Subco. Entitas SoftBank ini menggenggam sebanyak 91,4 miliar saham GOTO, atau setara 7,61%. Saat ini, SoftBank menjadi pemegang saham terbesar di GOTO. 

Sebagai informasi, kedua perusahaan dikabarkan tengah menargetkan untuk menyelesaikan diskusi merger tahun ini. Seorang eksekutif yang terlibat dalam pembicaraan tersebut menuturkan kesepakatan merger harus terjadi pada 2025 atau tidak sama sekali. 

"Seorang eksekutif dari Provident Capital Partners, salah satu investor GOTO, memimpin pembicaraan," tulis Bloomberg, Selasa (4/2/2025). 

Adapun apabila ditelusuri lebih lanjut, salah satu nama Komisaris GOTO, Winato Kartono muncul sebagai Founding Partner dari Provident Capital Partners. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper