Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sampoerna Agro (SGRO) Sebut Tak Terdampak Kebijakan DHE 100%

Sampoerna Agro (SGRO) memastikan tidak terpengaruh oleh perubahan kebijakan DHE 100% yang akan diterapkan pemerintah.
Dari kiri: Investor Relations PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) Stefanus Darmagiri, Corporate Secretary SGRO Eris Ariaman, Direktur Utama SGRO Budi Setiawan Halim, dan Direktur SGRO Heri Harjanto usai RUPS dan paparan publik di Jakarta, Senin (27/5/2024). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.
Dari kiri: Investor Relations PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) Stefanus Darmagiri, Corporate Secretary SGRO Eris Ariaman, Direktur Utama SGRO Budi Setiawan Halim, dan Direktur SGRO Heri Harjanto usai RUPS dan paparan publik di Jakarta, Senin (27/5/2024). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten CPO PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) menyampaikan perseroan tak terdampak dengan adanya perubahan kebijakan retensi devisa hasil ekspor sumber daya mineral (DHE SDA) yang menjadi lebih ketat.

Investor Relations Sampoerna Agro Stefanus Darmagiri mengatakan kebijakan DHE 100% yang dilakukan Pemerintah memiliki tujuan yang baik untuk menjaga ketahanan dan stabilitas nilai tukar rupiah serta ekonomi nasional.

"Adapun, kebijakan ini tidak berdampak langsung terhadap perseroan, karena seluruh penjualan minyak kelapa sawit perseroan difokuskan kepada pasar domestik," ucap Stefanus, Kamis (30/1/2025).

Adapun hingga 30 September 2024, SGRO mencatatkan pendapatan Rp3,48 triliun. Pendapatan SGRO ini turun 16,25% secara tahunan atau year on year (yoy) dari sebelumnya Rp4,16 triliun. 

Pendapatan SGRO ditopang penjualan produk kelapa sawit yang sebesar Rp 3,25 triliun. Selain produk sawit, pendapatan SGRO juga ditopang oleh penjualan kecambah menyumbang Rp119,95 miliar dan penjualan lain-lain Rp113,94 miliar.

Laba bersih SGRO juga tercatat menjadi sebesar Rp247,27 miliar di akhir September 2024, turun 41,42% secara tahunan. Dengan hasil tersebut, laba per saham dasar SGRO menjadi Rp136 per kuartal III/2024, turun dari Rp232 pada periode yang sama tahun lalu.

Sebagaimana diketahui, pemerintah menyiapkan sejumlah insentif atas aturan baru devisa hasil ekspor (DHE) yang akan diberlakukan retensi sebesar 100% untuk periode satu tahun. Sebagai gambaran, pemerintah sebelumnya mengatur bahwa retensi atau penahanan DHE sebesar 30% dengan jangka waktu minimal tiga bulan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan, usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto mengenai hal tersebut, terdapat sejumlah instrumen insentif yang akan diberikan pemerintah hingga Bank Indonesia (BI) atas kebijakan baru tersebut.

"Jadi terkait dengan devisa hasil ekspor itu diberlakukan sebesar 100% untuk periode 1 tahun. Dan untuk itu, pemerintah dan BI mempersiapkan fasilitas yang berupa tarif PPh 0% atas pendapatan bunga pada instrumen penempatan DHE. Kalau reguler biasanya kena pajak 20%, tapi untuk DHE 0%," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper