Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos PLN Beri Bocoran Investasi hingga Porsi EBT di RUPTL 2025-2034

PLN memperkirakan investasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas setrum terpasang sebesar 71 GW hingga 2034 mencapai Rp2.400 triliun.
Ilustrasi Gardu Induk (GI) 150 kiloVolt (kV) PLN. Dok PLN
Ilustrasi Gardu Induk (GI) 150 kiloVolt (kV) PLN. Dok PLN

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Darmawan Prasjodjo memastikan porsi bauran energi baru terbarukan (EBT) dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025-2034 bakal lebih besar.

Darmawan menuturkan perseroannya saat ini tengah mematangkan pembahasan akhir dokumen RUPTL itu bersama dengan menteri teknis terkait.

Darmawan berharap dokumen RUPTL ini bisa mendorong percepatan pembangunan pembangkit dan infrastruktur ketenagalistrikan pendukung lainnya nanti.

“Nanti ada kapasitas 71 GW selama 10 tahun, 72%-nya itu dari pembangkit energi baru terbarukan [EBT],” kata Darmawan saat menyambut Presiden Prabowo Subianto di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumbedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).

PLN memperkirakan investasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas setrum terpasang sebesar 71 GW hingga 2034 mencapai Rp2.400 triliun.

Belakangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan porsi sampai 60% untuk keterlibatan pengembang listrik swasta (IPP) dalam menggarap penambahan pembangkit listrik di RUPTL PLN tersebut.

Adapun, keputusan untuk melibatkan peran swasta lebih besar itu menjadi pilihan strategis pemerintah untuk mempercepat esekusi proyek EBT yang lama jalan di tempat.

Di sisi lain, keputusan itu juga dapat meringankan beban PLN dari sisi arus kas dan investasi strategis mendatang.

“Kami siap mempercepat pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di masa depan untuk mendukung pertumbuhan 8 persen,” kata Darmawan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan RUPTL PLN 2025-2034 terbit 1 pekan lagi.

Dia menyebut, saat ini para pemangku kepentingan masih melakukan kajian. Namun, semuanya hampir matang.

“Satu minggu lagi [RUPTL terbit]," kata Bahlil singkat di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (17/1/2025).

Bahlil sebelumnya telah mengumpulkan para menteri untuk membahas RUPTL PLN 2025-2034 di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (13/1/2025).

Adapun, rapat itu dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Beberapa hal yang dibahas dalam RUPTL antara lain skema pemenuhan kebutuhan listrik nasional, peningkatan kualitas dan keandalan pasokan listrik hingga pengembangan energi terbarukan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper