Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 7.021,64 pada Selasa (14/1/2025). Di tengah kenaikan ini, saham-saham yang baru melantai di Bursa seperti PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) dan PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) terpantau melesat.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 0,07% atau 4,76 poin ke posisi 7.021,64 sesaat setelah pembukaan. Pada hari ini, IHSG dibuka di level 7.014,80 dan sempat bergerak menuju 7.029,11.
Tercatat, sebanyak 180 saham menguat, 125 saham turun, dan 650 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.334 triliun.
Saham berkapitalisasi pasar jumbo seperti PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) terpantau tumbuh 1,25% ke level Rp10.150. Posisi itu diikuti saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang meningkat 0,52% ke Rp3.870.
Sementara itu, saham market cap jumbo yang menurun dipimpin oleh PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) dengan koreksi 1,05% ke Rp16.450. Adapun, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turun 0,90% menuju Rp5.475 per saham.
Di sisi lain, saham yang baru melakukan pencatatan perdana saham, yakni PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) mencatatkan kenaikan sebesar 19,70% ke Rp6.075. Saham PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) turut melesat 24,82% menuju Rp3.470.
Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada menyampaikan bahwa secara teknikal, candle indeks komposit membentuk black spinning top serta breakdown MA5 dengan indikator Stochastic death cross.
“Ini mengartikan IHSG masih akan bergerak variasi dengan kecenderungan melemah. Saham pilihan hari ini adalah BRIS, SCMA, HRUM, TAPG,” ujarnya dalam publikasi riset harian pada Selasa (14/1/2025).
Sementara itu, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa dampak dari data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang menguat telah memicu capital outflow dari pasar modal Indonesia dalam jangka pendek.
Menurutnya, kondisi tersebut membuat IHSG rawan melanjutkan pelemahan ke kisaran level psikologis 7.000 pada perdagangan hari ini.
Dia menuturkan nilai tukar rupiah tercatat melemah 0,56% menuju level Rp16.270 per dolar AS pada Senin (13/1/2025). Sementara itu, indeks dolar AS alias DXY mencatatkan penguatan sebesar 0,21% menuju 109,86.
Selain itu, pasar kini menanti rilis data inflasi produsen AS per Desember 2024 yang diperkirakan naik ke 3,2% year on year (YoY) dari level 3% pada November lalu.
“Kondisi tersebut diyakini semakin memperkuat kebijakan less-aggressive oleh Bank Sentral, AS The Fed,” pungkas Vald.
Meski demikian, dia menilai tekanan eksternal tidak sepenuhnya meredupkan optimisme terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2025.
Di tengah kondisi pasar yang fluktuatif, saham-saham pilihan Phintraco untuk perdagangan hari ini meliputi ICBP, MDKA, BRIS, HRUM, dan TAPG.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.