Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Brigit Biofarmaka (OBAT) Emiten Afiliasi Dahlan Iskan Target Laba Naik 20%

Brigit Biofarmaka (OBAT) yang merupakan emiten afiliasi Dahlan Iskan menargetkan pertumbuhan laba sekitar 20% pada 2025.
Aktivitas karyawan saat pembukaan perdagangan perdana Bursa Efek Indonesia 2025 di Mainhall Gedung BEI di Jakarta, Kamis, (2/1/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Aktivitas karyawan saat pembukaan perdagangan perdana Bursa Efek Indonesia 2025 di Mainhall Gedung BEI di Jakarta, Kamis, (2/1/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. (OBAT) menargetkan pertumbuhan laba sekitar 20% pada tahun ini. Emiten afiliasi Dahlan Iskan itu menghimpun laba bersih sebesar Rp30 miliar sepanjang 2024.

Direktur Utama OBAT Is Heriyanto mengatakan perseroannya telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong pertumbuhan laba tersebut. Misalkan, kata Heriyanto, perseroannya bakal mendorong pemasaran digital lebih intens.

“Kita menginginkan harapannya minimal di 20% profit yang akan kita dapatkan di 2025, pastinya ada strategi-strategi yang kita jalankan secara internal,” kata Heriyanto selepas pencatatan saham perdana di Gedung BEI, Jakarta, Senin (13/1/2025).

Di sisi lain, Heriyanto mengatakan, perseroannya turut menjajaki peluang pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dari program makan bergizi gratis pemerintah.

Dia menargetkan perseroannya dapat masuk ke program pemerintah itu dengan volume mencapai sekitar 8 juta per hari.

Adapun saat ini, OBAT telah memiliki dua produk unggulan untuk mengambil bagian pada program makan bergizi gratis itu di antaranya susu spirulina dan neoalgae spirulina.

“Kami sudah beberapa kali audiensi terkait dengan program makanan gratis, kita tinggal menunggu informasi resmi dari Badan Gizi Nasional,” tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, OBAT resmi mencatatkan sahamnya di BEI pagi ini, Senin (13/1/2025). 

Adapun saham yang dilepas ke publik 170.000.000 lembar yang setara dengan 28,33% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga saham Rp350 per lembar, OBAT memperoleh suntikan dana publik sebesar Rp59,5 miliar.

“Seluruh perolehan dana IPO kami alokasikan ke modal kerja untuk mendukung pertumbuhan penjualan produk,” kata dia.

Pada pembukaan perdagangan perdananya hari ini, saham OBAT melejit 20,57% atau 72 poin ke level Rp422 per lembar. OBAT mencatatkan transaksi dengan nilai sebesar Rp4 miliar yang melibatkan 99.447 lembar saham.

Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT OSO Sekuritas Indonesia (OSI) sebagai Penjamin Pelaksana Emisi efek. Direktur Utama OSI Andy Ranto menilai positif IPO yang dikerjakan OBAT.

Dalam masa penawaran selama 5 hari bursa, saham OBAT mampu menarik ribuan investor sehingga terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribe 40X.

Bersamaan dengan pencatatan saham perdana, waran seri 1 juga akan diterbitkan sebanyak 85.000.000 lembar atau 19,77% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor.

Harga pelaksanaan waran sebesar Rp350 per lembar yang dapat diubah kepemilikannya menjadi saham selama periode 6 bulan, mulai dari 9 Juli 2025 hingga 8 Januari 2026. Sehingga keseluruhan perolehan dana pelaksanaan waran seri I mencapai Rp 29,75 miliar.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper