Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aneka Tambang (ANTM) Belanja Eksplorasi Rp271,49 Miliar Sepanjang 2024

PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menghabiskan belanja Rp271,49 miliar untuk kegiatan eksplorasi dengan fokus emas, nikel, dan bauksit di sepanjang 2024.
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam Nicolas D. Kanter (tengah), Direktur Pengembangan Usaha I Dewa Bagus Wirantaya (kiri), Direktur Operasi dan Produksi Hartono (kedua kiri), Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Arianto Sabtonugroho (kedua kanan), dan Direktur Sumber Daya Manusia Achmad Ardianto berbincang seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu (13/11/2024). / JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam Nicolas D. Kanter (tengah), Direktur Pengembangan Usaha I Dewa Bagus Wirantaya (kiri), Direktur Operasi dan Produksi Hartono (kedua kiri), Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Arianto Sabtonugroho (kedua kanan), dan Direktur Sumber Daya Manusia Achmad Ardianto berbincang seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu (13/11/2024). / JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menghabiskan belanja Rp271,49 miliar untuk kegiatan eksplorasi di sepanjang 2024. Adapun, kegiatan eksplorasi ANTM tahun lalu berfokus pada komoditas emas, nikel dan bauksit. 

Corporate Secretary Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan kegiatan eksplorasi emas dilakukan pada kegiatan pengeboran yang terdiri dari in mine drilling dan deep drilling di Pongkor, Jawa Barat. 

Sementara itu, kata Faisal, eksplorasi nikel dilakukan di daerah Konawe Utara dan Pomalaa, Sulawesi Tenggara serta Buli, Maluku Utara. 

“Di daerah Konawe Utara, kegiatan yang dilakukan antara lain pemetaan geologi, percontoan core, logging core, pengukuran grid & reukur, pemasangan patok predrill dan postdrill, pengukuran geofisik GPR, pengeboran single tube dan preparasi dan analisis laboratorium,” kata Faisal lewat keterbukaan informasi, Jumat (10/1/2025). 

Sementara itu, kata Faisal, kegiatan eksplorasi di daerah Pomalaa dilakukan pemetaan geologi, percontoan core, logging core, pengukuran grid & reukur, pemasangan patok ukur, pengukuran geofisik resistivitas, pengeboran single tube, serta kegiatan preparasi dan laboratorium. Selanjutnya, eksplorasi bauksit lanjutan dilakukan di daerah Tayan dan Landak, Kalimantan Barat. 

Kegiatan eksplorasi di daerah Tayan menyasar pada pemetaan geologi, pengukuran grid, pengukuran GPS geodetik, testpit, logging testpit, percontoan testpit dan percontoan batuan. 

Selanjutnya, kegiatan eksplorasi di daerah Landak menyasar pada percontoan sumur uji, pengukuran specific gravity crude dan pengukuran polygon

“Antam melalui unit geomin melaksanakan kegiatan eksplorasi mineral yang terintegrasi yang meliputi aktivitas survei area, eksplorasi geologi, eksplorasi geofisika, survei geodesi, pengeboran, pengujian analisa fisik dan kimia,” kata Faisal. 

Berdasarkan Laporan Keuangan, ANTM mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun sampai September 2024. Torehan itu turun 22,72% dari posisi laba periode yang sama tahun lalu di level Rp2,8 triliun.

Penurunan laba Antam terjadi saat pendapatan perseroan justru meningkat 39,81% ke level Rp43,2 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Produk emas yang berkontribusi 83% terhadap total penjualan ANTM dengan nilai penjualan emas mencapai Rp35,7 triliun, meningkat 85% dari capaian 9 bulanan 2024 sebesar Rp19,29 triliun. 

Sampai September 2024, ANTM mencatat total volume produksi logam emas dari tambang perusahaan sebesar 743 kilogram (23.888 troy oz).  Volume penjualan emas Antam dalam 9 bulan 2024 meningkat 47% secara tahunan dari 19.460 kg menjadi 28.567 kg. 

Sementara itu, segmen nikel menyumbang pendapatan sebesar Rp6,1 triliun sepanjang Januari-September 2024. Nilai itu setara dengan 14% dari total pendapatan ANTM. Pada saat yang sama, volume produksi dan penjualan feronikel Antam sebanyak 15.244 ton dan 11.691 ton.

Hanya saja, pendapatan itu mesti tergerus oleh beban pokok penjualan yang naik lebih tinggi, yaitu sebesar 57,64% year-on-year (YoY) ke level Rp39,09 triliun per kuartal III/2024. 

Konsekuensinya setelah dikurangi beban itu, laba kotor yang tersisa buat ANTM hanya sebesar Rp4,1 triliun atau susut 40,59% dari posisi laba kotor periode 9 bulanan 2023 di level Rp6,09 triliun. 

Adapun, beban pokok yang melonjak tajam itu sebagian besar akibat naiknya biaya produksi perseroan sebesar 63% ke level Rp40,8 triliun pada periode 9 bulanan tahun ini. Sebagian besar biaya produksi itu berasal dari kegiatan pembelian logam mulia dengan nilai mencapai Rp33,65 triliun.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper