Dalam kesempatan sebelumnya, Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa kenaikan setoran dividen pada 2025 diharapkan sejalan dengan peningkatan kinerja laba BUMN.
“Pemberian dividen diharapkan meningkatkan juga kinerja laba dari para BUMN. Hal ini tentunya dapat menjadi sentimen positif bagi saham-saham BUMN ke depan,” ujarnya saat dihubungi Bisnis beberapa waktu lalu.
Akan tetapi, Reza menilai pelaku pasar mengetahui perolehan laba terbesar BUMN tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Semisal, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang mengakumulasikan laba bersih Rp60,4 triliun pada 2023.
Selanjutnya ada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang mencetak laba bersih Rp55,1 triliun, holding BUMN pertambangan MIND ID meraih laba Rp27,5 triliun, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) membukukan Rp24,5 triliun.
“Untuk emiten BUMN, ada BBRI, BMRI dan TLKM untuk tiga besarnya. Pelaku pasar dapat mempertimbangkan ketiga saham ini, tetapi juga perlu dilihat dari sisi volume perdagangannya untuk market timing masuk ke saham-saham tersebut,” tutur Reza.
Sementara itu, Head Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas memandang kenaikan setoran dividen BUMN 2025 akan menjadi katalis positif bagi saham perusahaan pelat merah karena adanya asumsi pertumbuhan kinerja ke depan.
Baca Juga
“Artinya, ada asumsi kinerja akan bertumbuh karena kenaikan rasio pembayaran dividen,” pungkas Sukarno Alatas.
__________________________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.