Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TOBA Ungkap Potensi Tambahan Pendapatan Rp2,95 Triliun Usai Akuisisi Sembcorp

TBS Energi Utama (TOBA) memproyeksikan tambahan pendapatan Rp2,95 triliun per tahun dari akuisisi saham Sembcorp Environment Pte. Ltd.
PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) menggelar rapat umum pemegang saham dan luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis (14/11/2024)./Bisnis-Abdullah Azzam
PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) menggelar rapat umum pemegang saham dan luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis (14/11/2024)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) memproyeksikan tambahan pendapatan senilai 250 juta dolar Singapura atau setara Rp2,95 triliun (asumsi kurs Rp11.800) per tahun dari akuisisi 100% saham Sembcorp Environment Pte. Ltd.

Hitung-hitungan potensi pendapatan tahunan itu lebih tinggi dari realisasi pendapatan 2 aset pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 200 megawatt (MW), yang belakangan dilepas perseroan.

Seperti diketahui, TOBA telah melakukan divestasi atas dua aset PLTU yakni PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP). Dua aset itu masing-masing menyumbang pendapatan sekitar US$24,4 juta dan US$21 juta setiap tahunnya.

“Dengan akan ada akuisisi Sembcorp Environment, dari segi pendapatan harusnya meningkat karena kita melepas yang US$60 juta [2 PLTU], lalu kita mendapatkan yang sekitar 250 juta dolar Singapura per tahun,” kata SVP Corporate Strategy & Investor Relations TOBA Nafi Sentausa beberapa waktu lalu di Jakarta, dikutip Jumat (27/12/2024).

Nafi memperkirakan transaksi untuk Sembcorp rampung akhir tahun depan. Selepas mendapat persetujuan RUPSLB ihwal akuisisi ini, TOBA masih menantikan persetujuan atau regulasi yang diurus otoritas di Singapura.

“Transaksi kita untuk Sembcorp kemungkinan baru closing di akhir 2025, jadi dari sisi capex itu akan besar,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemegang saham TOBA menyetujui rencana perseroan mengakuisisi 100% saham Sembcorp Environment Pte. Ltd. dengan nilai akuisisi 405 juta dolar Singapura atau sekitar Rp4,77 triliun lewat RUPSLB pada Jumat (20/12/2024) lalu. 

Aksi akuisisi itu dilakukan TOBA melalui anak usahanya SBT Investment 2 Pte. Ltd. yang telah menandatangi perjanjian pembelian saham atau SPA dengan Sembcorp Industries sebagai penjual pada 8 November 2024.

Dalam perjanjian tersebut, SBT Investment 2 akan membeli 266.563.184 saham atau 100% saham Sembcorp Environment Pte. Ltd.

Dengan demikian, nilai transaksi akuisisi Sembcorp Environment setara dengan Rp4,77 triliun dengan asumsi kurs Rp11.800 per dolar Singapura. Nilai tersebut setara dengan 69,33% dari total ekuitas TOBA per 30 September yang tercatat US$454,85 juta atau setara denan Rp6,88 triliun.

Dalam transaksi akuisisi bernilai material itu, TOBA akan bertindak sebagai penjamin SBT Investment 2 Pte. Ltd. dengan memberikan jaminan perusahaan.

Sampai akhir September 2024, emiten batu bara milik Pandu Sjahrir itu membukukan peningkatan laba bersih menjadi US$34,83 juta hingga akhir kuartal III/2024.

Berdasarkan laporan keuangannya, laba bersih ini mengalami peningkatan hingga 364,68% dibandingkan dengan periode kuartal III/2023.

Laba bersih TOBA pada kuartal III/2023 adalah sebesar US$7,49 juta, lebih kecil dibandingkan dengan kuartal III/2024 yang sebesar US$34,83 juta atau setara Rp527,5 miliar (kurs Jisdor Rp15.144 per dolar AS 30 September 2024).

Laba bersih TOBA ini meningkat di saat pendapatan dari kontrak dengan pelanggan TOBA susut 9,11% pada periode sembilan bulan 2024.

TOBA mencatatkan pendapatan sebesar US$336,6 juta atau setara Rp5,09 triliun pada kuartal III/2024, dari sebelumnya sebesar US$370,3 juta pada kuartal III/2023.

Pendapatan emiten Pandu Sjahrir itu sebagian besar dikontribusikan dari penjualan batu bara sebesar US$271,04 juta hingga akhir kuartal III/2024.

Selain dari penjualan batu bara, sumber lain pendapatan TOBA adalah pendapatan ketenagalistrikan senilai US$44,5 juta, pendapatan dari treatment dan pembuangan limbah sebesar US$9,75 juta, pendapatan dari penjualan dan sewa kendaraan listrik sebesar US$6,85 juta, dan penjualan tandan buah segar, inti sawit, dan minyak sawit senilai US$4,3 juta.

Sementara itu, dari pelanggannya, pendapatan TOBA dikontribusi oleh pelanggan seperti Taiwan Power Company sebesar US$90,12 juta dan PT PLN (Persero) senilai US$48,89 juta.

___________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper