Bisnis.com, JAKARTA — Aksi beli kembali saham atau buyback senilai triliunan rupiah dari sejumlah perusahaan raksasa mewarnai dinamika Bursa Efek Indonesia sepanjang 2024.
Beberapa buyback dengan nilai besar itu di antaranya didorong PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), sekarang bernama PT Alamtri Resources Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) hingga PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Manuver itu diambil perseroan untuk menjaga likuiditas dan mengerek kinerja saham di pasar, sembari meningkatkan nilai investasi pemegang saham emiten terkait.
Januari 2024
PT Avia Avian Tbk. (AVIA) melakukan buyback dengan nilai Rp1 triliun. Periode pembelian kembali saham perseroan itu berlangsung sejak 7 Desember 2023 sampai dengan 9 Januari 2024.
Emiten terafiliasi konglomerat Hermanto Tanoko itu membeli kembali sebanyak 1,42 miliar lembar saham atau sekitar 2,3% dari jumlah modal disetor dan ditempatkan perseroan.
Baca Juga
Saat itu, persentase aktivitas share buyback yang dilakukan AVIA tidak mendominasi dari total kegiatan pasar saham perseroan.
Maret 2024
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) mendapat persetujuan buyback dengan nilai Rp1,5 triliun. Persetujuan dipegang selepas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BBRI pada 13 Maret 2024.
Direktur Utama BRI Sunarso dalam keterangan resmi pada Rabu (1/5/2024), mengatakan pihaknya melakukan buyback untuk memberikan sinyal bahwa kondisi perusahaan jauh lebih baik dibandingkan dengan apa yang dipersepsikan pasar.
Buyback saham senilai Rp1,5 triliun itu akan digelar BBRI baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lambat 18 bulan setelah tanggal RUPST 2023. Saham hasil buyback tahun ini digunakan untuk pelaksanaan program kepemilikan saham baik untuk pekerja maupun direksi.
Adapun, jumlah nilai seluruh buyback 2023 berasal dari kas internal perseroan. Program kepemilikan saham pekerja dialokasikan dalam bentuk employee stock allocation yang akan diberikan berdasarkan capaian kinerja.
Mei 2024
Emiten batu bara yang kala itu bernama, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) mengumumkan buyback senilai Rp4 triliun pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Rabu (15/5/2024).
"Periode pembelian kembali saham ADRO sesuai POJK 29/2023 akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu 12 bulan terhitung setelah persetujuan RUPST, yaitu sejak tanggal 16 Mei 2024," ujar Boy Thohir dalam RUPST.
Adapun harga saham ADRO parkir di level Rp2.880 per saham pada Jumat (17/5/2024).
Berdasarkan catatan Bisnis.com, ADRO telah beberapa kali melakukan buyback sejak 2021, dalam 4 kali masa perpanjangan dengan periode terakhir 16 September 2022-16 Desember 2022.
Pada periode tersebut, ADRO telah melakukan pembelian kembali saham sebesar 1 miliar lembar saham atau 3,13% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Selain itu pada bulan yang sama, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) turut melakukan buyback saham senilai maksimal Rp1 triliun dengan harga maksimal Rp1.600 per saham. Hingga pertengahan Mei 2024, harga saham KLBF bergerak di level Rp1.500 per lembar.
“Kami lakukan buyback melihat harga saham agak turun, tapi fundamental perusahaan cukup baik. Kami optimis bisa tumbuh dengan baik dari sisi penjualan dan laba,” kata Direktur Kalbe Farma Kartika Setiabudy, Kamis (16/5/2024).
Buyback dilakukan dalam periode 16 Mei 2024 hingga 15 Mei 2025. KLBF akan menggunakan pendanaan internal untuk melakukan buyback. Sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku, rentang waktu pelaksanaan buyback adalah 12 bulan setelah tanggal persetujuan RUPS.
Juni 2024
Memasuki akhir paruh pertama 2024, PT GoTO Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mendapat persetujuan pemegang saham untuk membeli kembali saham perseroan.
Saat itu, manajemen GOTO menerangkan inisiatif share buyback mencapai US$200 juta atau sekitar Rp3,2 triliun. Manuver ini dilakukan seiring dengan perbaikan arus kas perseroan.
Manajemen GOTO menyatakan Dewan Komisaris dan Direksi GoTo akan melakukan peninjauan secara berkala terhadap rencana buyback ini dan mungkin melakukan perubahan atau penyesuaian apabila diperlukan.
“Inisiatif share buyback US$ 200 juta yang kami ajukan, merupakan bukti kemajuan yang dicapai GoTo seiring implementasi strategi untuk pertumbuhan yang lebih cepat serta berkelanjutan,” kata Direktur Utama GOTO Patrick Walujo lewat keterangan resmi, Kamis (26/12/2024).
Pada bulan yang sama, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel mendapat persetujuan pemegang saham untuk buyback dengan nilai maksimal Rp1 triliun.
“Kami melihat harga saham NCKL belum mencerminkan fundamental,” kata Direktur Utama Harita Nickel Roy Arman Arfandy dalam paparan publik, Kamis (27/6/2024).