Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sektor teknologi PT Techno9 Indonesia Tbk. (NINE) menyampaikan Poh Group Pte. Ltd asal Singapura, akan mengambil alih 70% saham perseroan dan pengendalian NINE.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Utama Poh Group, Poh Kay Ping menuturkan pihaknya telah melakukan pengumuman negosiasi sehubungan dengan rencana pengambilalihan NINE.
Poh Group akan mengambil alih 70% dari total disetor dan ditempatkan dalam NINE, yang dimiliki Heddy Kandou dan Noprian Fadli yang merupakan pemegang saham mayoritas NINE, serta beberapa pemegang saham minoritas NINE lainnya.
"Setelah pengambilalihan ini, Poh Group akan menjadi pengendali baru NINE," ujar Poh Kay Ping.
Dia juga menjelaskan tujuan dari pengambilalihan ini adalah untuk pengembangan dan ekspansi bisnis grup Poh Group.
Adapun setelah penyelesaian rencana pengambilalihan, sebagai pengendali baru NINE, Poh Group akan melakukan penawaran tender wajib sesuai dengan POJK 9/2018.
Baca Juga
Lalu, siapa sebenarnya Poh Group yang mengakuisisi NINE?
Profil Poh Group
Melansir laman resminya, Poh Group didirikan pada 2010 oleh Poh Kay Ping. Poh Group memiliki 13 perusahaan dari berbagai macam industri di Asia. Dua fokus utama Poh Group adalah sumber daya dan engineering atau teknik.
Poh Group menjadi salah satu dari sedikit perusahaan Singapura yang berinvestasi di industri sumber daya mineral di Mongolia. Investasi tersebut dilakukan melalui Tian Poh Resources Limited yang terdaftar di Bursa Australia, dan anak perusahaannya Poh Golden Ger Resources.
Selain di Mongolia, Poh Group juga berinvestasi dalam konsesi tambang emas seluas 512 kilometer persegi di Kamboja. Konsesi ini dikelilingi oleh beberapa deposit emas yang diketahui, yang dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Australia dan Kanada.
Poh Group juga memiliki usaha patungan bernama Wengfu International Pte. Ltd. yang dibentuk bersama Wengfu Group Ltd., yang merupakan perusahaan fosfat terbesar di China dan dunia.
Usaha patungan ini terlibat dalam penyelesaian sukses kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) senilai US$430 juta untuk Pabrik Phosphate Beneficiation di Arab Saudi.
Aktivitas bisnis Poh Group lainnya juga mencakup akuakultur di China, pembangkit listrik di Mongolia, Bangladesh, Pakistan, dan Kamboja. Lalu pengembangan properti residensial dan industri di Singapura, serta distribusi produk IT di Bhutan.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.