Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Kekurangan 310 Pesawat, Erick Thohir Dorong Kerja Sama dengan Boeing

Erick Thohir membuka peluang kerja sama dengan produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing, untuk menambal kekurangan pesawat yang dimiliki negara.
Erick Thohir membuka peluang kerja sama dengan produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing, untuk menambal kekurangan pesawat yang dimiliki negara.
Erick Thohir membuka peluang kerja sama dengan produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing, untuk menambal kekurangan pesawat yang dimiliki negara.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka peluang kerja sama dengan produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing, untuk menambal kekurangan pesawat yang dimiliki negara.

Hal itu disampaikan Erick Thohir usai menerima kunjungan perwakilan pengusaha Amerika Serikat (AS) Kamala Shirin Lakhdhir di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (5/12/2024). Pertemuan ini juga dihadiri oleh pihak Boeing.

Dia mengungkapkan bahwa Indonesia seharusnya memiliki 700 pesawat. Namun, setelah pandemi Covid-19 menerpa, negara hanya memiliki 390 pesawat. Artinya, Indonesia saat ini kekurangan 310 pesawat dari yang diwajibkan.

“Kami itu mandatori mesti punya 700 pesawat, tapi hari ini Indonesia pasca Covid hanya 390 pesawat. Jadi ya solusi-solusi ini mau tidak mau harus bekerja sama,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Dengan kebutuhan itu, Erick lantas mendorong kerja sama dengan Boeing guna menambah jumlah pesawat. Namun, penambahan tersebut akan disesuaikan dengan kemampuan produksi Boeing serta harga yang ditawarkan.

“Kalau bisa tambah 100, tetapi kan nanti tergantung Boeing bisa produksi tidak, nilainya kompetitif atau tidak dan lain-lain,” ucapnya.

Di samping itu, Erick turut membuka peluang kerja sama terkait penambahan jumlah pesawat dengan produsen lain, seperti Airbus milik European Aeronautic Defence and Space Company (EADS), Comac milik China, serta pesawat Rusia.

Dia menyatakan berencana mengajak Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengkaji skema investasi yang memudahkan penambahan pesawat.

“Kami akan bicara bersama Pak Menhub, Pak Rosan BKPM apakah investasi ini bisa dimudahkan ke depan karena isu jumlah pesawat tidak memadai,” kata Erick.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper