Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah calon emiten tengah memproses jalan untuk masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran saham perdana kepada publik atau IPO kala otoritas pasar modal merevisi aturan.
Holding tambang pelat merah PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID tengah mematangkan rencana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) untuk PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo menuturkan perusahaan tengah membuat histori ekuitas dan meningkatkan nilai pasar dari Inalum sebelum melantai di BEI.
“Kami lagi buat equity story-nya supaya kalau nanti kami masuk ke pasar itu juga pasar bisa menilai lebih baik,” kata Dilo saat ditemui di Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Artikel tentang IPO Inalum menjadi salah satu berita pilihan BisnisIndonesia.id hari ini, Rabu (27/11/2024). Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id. Berikut ulasannya:
Baca Juga
Pembebasan Retribusi PBG dan BPHTB Butuh Diperluas Tak Hanya Rumah MBR
Pemerintah diminta memperluas implementasi stimulus pembebasan Bea Peroleh Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), penghapusan retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang tidak hanya untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) saja.
Untuk diketahui, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menandatangani surat keputusan bersama (SKB) tentang dukungan percepatan pelaksanaan program 3 juta rumah pada Senin (25/11/2024).
SKB tersebut mengatur tiga hal penting yang akan membantu kelancaran Program Tiga Juta Rumah, yakni terkait pembebasan BPHTB, penghapusan retribusi PBG untuk MBR, dan mempercepat perizinan PBG dari maksimal 28 hari menjadi 10 hari.
Adapun biaya PBG untuk membangun rumah bisa bervariasi dimana tergantung sejumlah faktor seperti luas bangunan, biaya administrasi, pengukuran dan pemetaan, konsultasi hingga retribusi daerah yang berkisar Rp1 juta hingga Rp5 juta.
Industri Kabel RI Penetrasi Pasar Asia Tenggara
Kementerian Perindustrian mendorong industri kabel Indonesia meningkatkan ekspornya ke pasar Asia Tenggara melalui fasilitasi enam pabrikan untuk berpameran di Wire and Cable Show Vietnam 2024 di Hanoi, 20-22 November 2024.
Keenam produsen wire dan kabel tersebut adalah PT Multi Kencana Niagatama, PT Prima Indah Lestari, PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce, Tbk, PT ZTT Cable Indonesia, PT Maju Bersama Gemilang, dan PT Panca Utama Selaras.
Delegasi Indonesia ini menampilkan beragam produk wire dan kabel untuk kebutuhan ketenagalistrikan seperti wire dan kabel elektronik, kabel fiber optik, dan konektor transmisi kabel tegangan tinggi.
Rizky Aditya Wijaya, Direktur Industri Logam, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, mengatakan bahwa partisipasi Indonesia pada Wire and Cable Show Vietnam 2024 diharapkan memperluas akses pasar, khususnya di Asia Tenggara.
Rancangan IPO Inalum Cs kala BEI Bakal Revisi Aturan
Mengutip laporan keuangan Inalum yang berakhir pada Desember 2023, perusahaan mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$404,78 juta atau sekitar Rp6,29 triliun.
Laba bersih itu ditopang torehan pendapatan sebesar US$544,84 juta yang sebagian besar berasal dari penjualan ingot dengan nilai mencapai US$402,53 juta.
Adapun, mayoritas penjualan Inalum dilakukan pada pembeli pihak ketiga domestik. Sebagian kecil porsi penjualan dilakukan untuk pihak ketiga dan berelasi di luar negeri. Setelah dikurangi beban pokok pendapatan sekitar US$461,6 juta, Inalum membukukan laba kotor sekitar US$83,23 juta sepanjang tahun lalu.
Menurut pemberitaan Bisnis, rencana IPO Inalum bergulir sejak 2021. Kala itu, sempat mengemuka soal perubahan aturan agar Inalum keluar dari holding BUMN tambang terlebih dahulu agar mampu menjalankan bisnis secara lincah dan efisien. Namun, belakangan isu aturan itu tak disinggung.
Lima Pendorong Merek Mobil China Perbesar Pangsa
Pangsa merek mobil asal China di pasar Indonesia semakin membesar sejak beberapa tahun terakhir. Salah satu faktornya adalah agresivitas mereka menawarkan mobil listrik baterai seiring dengan tren elektrifikasi mobilitas.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pangsa mobil China di Indonesia pada 2014 hanya 0,03%. Namun, pada tahun ini sampai dengan Oktober, pangsa pasar mereka mencapai 5,2%.
"Kami sangat bangga bahwa produk-produk Wuling dari berbagai segmen diterima dengan sangat baik oleh masyarakat,” ungkap Arief Sutrisno selaku Brand Strategy Manager Wuling Motors, Selasa (3/9/2024).
Wuling masuk Indonesia sejak 2015 dengan membangun pabrik di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Bekasi. Confero, model pertamanya masuk pasar pada awal semester kedua 2017.
Siasat Garuda hingga Sriwijaya Berebut 3,9 Juta Penumpang Nataru
Maskapai penerbangan pelat merah hingga swasta mulai mengatur strategi anyar berebut 3,9 juta penumpang selama periode Natal dan tahun baru (nataru) 2025.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah masyarakat yang menggunakan pesawat terbang selama nataru mencapai 3.912.224 penumpang.
Jumlah penumpang tersebut masih didominasi oleh penumpang domestik sebesar 3.048.148 dan penumpang internasional sebanyak 864.076 orang. Jumlah penumpang tersebut lebih tinggi 4% jika dibandingkan nataru tahun lalu.
Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa mengatakan proyeksi jumlah penumpang tersebut mendekati periode nataru 2019, dengan recovery rate penumpang untuk penerbangan domestik sebesar 79% dan untuk penerbangan internasional sebesar 94%.