Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RMK Energy (RMKE) Jual 2,3 Juta Ton Batu Bara Sampai Oktober 2024

RMK Energy (RMKE) menyampaikan telah menjual 2,3 juta ton batu bara sampai akhir Oktober 2024.
Dari kiri ke kanan: Direktur PT RMK Energy Tbk. (RMKE) Sugiyanto, Direktur RMKE Jennifer Angeline, dan Direktur Utama RMKE Vincent Saputra dalam paparan publik RMKE di Jakarta, Kamis (18/4/2024). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.
Dari kiri ke kanan: Direktur PT RMK Energy Tbk. (RMKE) Sugiyanto, Direktur RMKE Jennifer Angeline, dan Direktur Utama RMKE Vincent Saputra dalam paparan publik RMKE di Jakarta, Kamis (18/4/2024). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA — PT RMK Energy Tbk. (RMKE) menyampaikan telah menjual sebanyak 2,3 juta ton batu bara sampai akhir Oktober 2024.

Direktur RMKE Vincent Saputra mengatakan RMKE telah memuat memuat 946 kapal dengan kapasitas volume sebesar 7,5 juta ton batu bara sampai Oktober 2024, yang meningkat sebesar 18,9% year on year (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 6,3 juta ton batu bara. 

"Peningkatan volume jasa tersebut ditopang oleh kinerja bulan Oktober 2024, dengan RMKE berhasil memuat volume tertinggi selama beroperasi dengan 1,1 juta ton batu bara per bulan," kata Vincent dalam keterangan resminya, Jumat (22/11/2024). 

Vincent menjelaskan volume penjualan tersebut, lanjutnya, RMKE telah mencapai 75,1% target volume jasa tahun ini. 

Dia juga menuturkan RMKE berhasil meningkatkan efisiensi operasional dengan menjaga ketepatan waktu bongkaran kereta pada level 3:40 jam, serta mengurangi rasio penggunaan bahan bakar yang turun sebesar 10,8% YoY menjadi 0,8 ton/liter.

Dari segmen penjualan batu bara, RMKE berhasil menjual 2,31 juta ton batu bara hingga Oktober 2024 atau meningkat sebesar 16,5% YoY dan mencapai target penjualan batu bara tahun ini sebesar 66,0%. Segmen ekspor dan lokal berkontribusi masing-masing sebesar 67% dan 33% ke total volume penjualan RMKE. 

Volume penjualan batu bara RMKE sebagian besar berasal  dari tambang batu bara pihak ketiga, dengan produksi tambang in-house masih berkontribusi sebesar 32% ke total volume penjualan. 

Tren peningkatan volume jasa angkutan dan penjualan batu bara ini didukung oleh pertumbuhan permintaan batu bara pada semester II/2024, khususnya pasar ekspor. 

Walau harga batu bara cenderung turun atau stabil, tetapi pertumbuhan volume penjualan batu bara masih mengungguli dan menutupi dampak normalisasi harga.

Vincent juga menuturkan permintaan batu bara yang meningkat pada semester kedua tahun ini menjadi katalis positif bagi RMKE, terutama saat memasuki musim dingin pada akhir tahun. 

“Kami melihat kinerja operasional bulanan RMKE, terutama pada segmen jasa, masih terus meningkat secara signifikan terutama pada bulan Oktober 2024. Pada bulan ini RMKE berhasil mengangkut volume jasa tertinggi yaitu sebesar 1,1 juta ton batu bara per bulan," ucap Vincent. 

Menurutnya, volume tersebut secara berlanjut meningkat setiap bulannya dan membuat RMKE semakin optimistis mencapai target tahun ini. 

Dia juga mengatakan penjualan batu bara meningkat seiring dengan peningkatan permintaan batu bara pada semester II/2024, terutama untuk segmen ekspor. 

RMKE melihat peluang untuk harga batu bara stabil dan cenderung meningkat, dengan kondisi geopolitik serta kondisi ekonomi yang saat ini belum stabil terlihat dari transaksi penjualan batu bara RMKE sebagian besar untuk ekspor. 

“Pada sisa waktu tahun 2024 kami semakin optimistis dapat mempertahankan kinerja keuangan yang berkelanjutan dengan pendapatan yang mayoritas masih berasal dari ekspor dan biaya operasional yang sebagian besar dalam rupiah," ucapnya. 

Adapun untuk ke depannya, kata dia, RMKE akan fokus meningkatkan volume jasa angkutan dan penjualan batu bara dengan realisasi penambahan pelanggan baru seiring dengan penyelesaian fasilitas hauling road batu bara yang akan selesai pada tahun ini. 

Dengan penyelesaian jalan tersebut, Vincent menuturkan RMKE dapat membuka akses bagi tambang-tambang yang tidak dapat berproduksi karena terkendala infrastruktur di Sumatera Selatan.

-------------- 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper