Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Reli Tiga Hari Beruntun, Ini Faktor Pemicunya

Harga emas di pasar spot naik 0,6% menjadi US$2.647,43 per troy ounce setelah mencapai level tertinggi sejak 11 November pada awal sesi.
Tumpukan emas batangan di Inggris. / Bloomberg-Chris Ratcliffe
Tumpukan emas batangan di Inggris. / Bloomberg-Chris Ratcliffe

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas naik selama tiga hari berturut-turut dan menyentuh level tertinggi dalam sepekan seiring dengan sikap investor yang mencari perlindungan pada logam safe haven di tengah meningkatnya kegelisahan geopolitik yang dipicu oleh meningkatnya ketegangan Rusia-Ukraina.

Mengutip Reuters pada Kamis (21/11/2024), harga emas di pasar spot naik 0,6% menjadi US$2.647,43 per troy ounce setelah mencapai level tertinggi sejak 11 November pada awal sesi. Sementara itu, harga emas berjangka AS naik 0,8% pada US$2.651,70.

Ketegangan geopolitik meningkat ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menurunkan ambang batas serangan nuklir sebagai respons terhadap serangan konvensional yang lebih luas.

"Jelas hal ini memicu minat safe haven," kata Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.

"Saya melihat korelasi terbalik telah muncul kembali dalam beberapa minggu terakhir dan melihat penguatan dolar sebagai sedikit hambatan bagi emas untuk bergerak maju."

Adapun, kurs dolar AS menguat, menghidupkan kembali reli "Trump Trade" setelah penurunan tiga hari. Hal ini membatasi kenaikan emas yang dihargakan dalam dolar karena menjadikannya lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Pekan lalu, emas mengalami penurunan mingguan tertajam dalam lebih dari tiga tahun karena indeks dolar mencapai level tertinggi dalam satu tahun.

Perhatian investor juga tertuju pada beberapa pejabat Federal Reserve yang akan menyampaikan pidatonya minggu ini. Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga pada bulan Desember telah menurun secara signifikan, dengan peluang saat ini sebesar 55,7%, turun dari 82,5% pada minggu lalu.

“Jeda penurunan suku bunga The Fed pada bulan Desember dapat melemahkan harga emas dalam jangka pendek, namun pelonggaran siklus moneter, ketidakpastian makroekonomi dan geopolitik, serta permintaan fisik yang sehat akan mempertahankan sentimen positif pasar emas,” kata ANZ dalam sebuah catatan.

Para pialang melihat tarif yang diusulkan oleh Presiden terpilih AS Donald Trump akan memicu volatilitas di pasar global, sehingga memicu tekanan inflasi dan, pada gilirannya, membatasi ruang bagi bank sentral utama untuk melonggarkan kebijakan moneter.

Emas batangan dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, namun suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Di antara logam lainnya, perak spot turun 0,9% menjadi $30,92 per ounce, platinum merosot 1,8% menjadi $956,87 dan paladium kehilangan 1,8% menjadi $1,016,73.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper