Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Unggul Sementara di Pilpres AS, Bursa Asia Bergerak Variatif

Bursa saham di kawasan Asia bergerak variatif seiring dengan keunggulan sementara Donald Trump dalam Pilpres AS melawan Kamala Harris.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Selasa (11/6/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Selasa (11/6/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks bursa di kawasan Asia bergerak variatif pada Rabu (6/11/2024) menyusul keunggulan sementara mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam pemilihan presiden melawan Wakil Presiden Kamala Harris. Berdasarkan hasil perhitungan awal, Trump diproyeksikan mengamankan 153 suara elektoral dan Harris 53 suara elektoral. 

Bursa di kawasan Asia terpantau bergerak variatif menyusul hasil perhitungan sementara ini. Bursa Jepang didominasi gerak di teritorial hijau dengan kenaikan 1,57% pada indeks Topix 500 dan Nikkei 225 menguat 1,82% berdasarkan data Bloomberg. Tren positif juga diperlihatkan bursa Korea Selatan dengan kenaikan 0,28 persen pada indeks Kosdaq dan 0,06% apresiasi pada indeks Kospi sampai pukul 11.27 waktu setempat.

Mayoritas indeks di bursa Hong Kong terpantau melemah dengan koreksi 0,76% pada indeks Hang Seng dan S&P turun 0,99 persen. Namun indeks utama di China seperti indeks komposit Shanghai menguat 0,96% dan SSE 50 menguat 0,57%.

Di Malaysia, indeks FTSE Bursa Malaysia KLCI menguat 0,45% ke level 1.627,96. Sementara itu, indeks Straits Times di Singapura menguat 0,14% dan FTSE ST All Indeks naik tipis 0,03%.

Adapun, indeks harga saham gabungan (IHSG) mengawali perdagangan di zona merah dan di buka di level 7.491,86. Sampai dengan pukul 09.43 WIB, indeks bergerak di rentang 7.451,53 sampai dengan 7.506,60.

Beberapa saham penggerak IHSG hari ini mencakup BBRI yang melemah 0,21% ke Rp4.700, kemudian BBCA melemah 0,71% ke Rp10.425 per saham dan BMRI turun 1,08% ke Rp6.850.

Sebagian besar indeks sektoral terkoreksi dengan penurunan terdalam sejauh ini dialami sektor finansial sebesar 0,52%. Kemudian disusul sektor properti yang melemah 0,43%. Beberapa sektor yang menguat adalah industri dasar sebesar 1,35% dan konsumer cyclical yang menguat 0,55%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper