Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merdeka Copper (MDKA) Optimalisasi Produksi Logam Tambang Tujuh Bukit Banyuwangi

Merdeka Copper Gold (MDKA) tengah menyusun bankable feasibility study sembari mengurus AMDAL untuk proyek tambang bawah tanah Tembaga Tujuh Bukit di Banyuwangi.
Aktivitas tambang di Tambang Emas Tujuh Bukit milik PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA)./ Thomas Mola
Aktivitas tambang di Tambang Emas Tujuh Bukit milik PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA)./ Thomas Mola

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) tengah menyusun bankable feasibility study untuk proyek tambang bawah tanah, Tembaga Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur.

Selain itu, MDKA turut melakukan optimalisasi proses penambangan dan pemrosesan untuk meningkatkan pendapatan perseroan dalam jangka panjang.

“Merdeka [MDKA] sedang menyusun bankable feasibility study serta melakukan optimalisasi proses penambangan dan processing termasuk study metalurgi untuk meningkatkan perolehan logam,” kata GM Corporate Communication MDKA Tom Malik saat dihubungi, Jumat (18/10/2024).

Selain itu, Tom mengatakan, perusahaannya turut mengajukan proses perizinan seperti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau AMDAL untuk proyek tambang bawah tanah tersebut.

MDKA melalui anak usahanya PT BUMI Suksesindo (BSI) menargetkan dapat mengoperasikan tambang tembaga bawah tanah atau (underground project) pada 2027 mendatang.

Proyek ini bakal melanjutkan penambangan terbuka yang diperkirakan berakhir pada 2026.

Adapun, tambang emas Tujuh Bukit merupakan tambang terbuka berkolasi di Banyuwangi, Jawa Timur dengan luas Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi 4.998 hektare (ha) pada 2021. BSI sejauh ini telah mengoperasikan tambang emas seluas 992 ha.

Merujuk pada hasil Pra-Studi Kelayakan Proyek Tembaga Tujuh Bukit, potensi proyek tambang bawah tanah ini memiliki kapasitas produksi 24 juta ton bijih per tahun dan dapat memberikan maksimal produksi 112.000 ton tembaga dan 366 ribu ounce emas dalam konsentrat per tahun.

Di sisi lain, Tom menambahkan, reli harga emas sepanjang tahun ini bakal ikut mengerek pendapatan perusahaan.

“Sehubungan dengan harga emas yang sudah melalui US$2.700 per troy ounces tentunya memberikan dampak positif terhadap kinerja Merdeka,” tuturnya.

Sejak 2018 lalu, MDKA telah menginvestasikan US$200 juta untuk studi kelayakan yang terperinci, termasuk eksplorasi sepanjang 1.890 meter, pengeboran untuk mendefinisikan sumber daya, pemodelan geologi, studi teknis, dan studi pra-kelayakan yang rampung pada Mei 2023.

Per Maret 2024, Mineral Resources Estimate (MRE) terbaru dari proyek ini melaporkan peningkatan jumlah sumber daya mineral terindikasi.

Total kandungan sumber daya mineral proyek ini, meningkat dari 1.706 menjadi 1.738 juta ton, dengan peningkatan pada sumber daya mineral terindikasi, dari 442 menjadi 755 juta ton.

Sehingga, dari yang semula mengandung 8,1 juta ton tembaga dan 27,4 juta ounces emas, Proyek Tembaga Tujuh Bukit saat ini mengandung 8,2 juta ton tembaga dan 27,9 juta ounces emas.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper