Bisnis.com, JAKARTA — PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) berkolaborasi untuk meluncurkan reksa dana syariah global dengan mata uang dolar AS yang berinvestasi di pasar saham India.
Reksa Dana Batavia India Sharia Equity USD itu merupakan reksa dana offshore dengan mata uang dolar Amerika Serikat. Reksa dana tersebut berfokus pada investasi di kawasan India dan dirancang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Presiden Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen Lilis Setiadi mengatakan reksa dana anyar tersebut memberikan akses investasi yang baru dan berbeda bagi nasabah di pasar saham India. Untuk mengelola reksa dana tersebut, Batavia Prosperindo Aset Manajemen menggandeng penasehat teknis yang berpengalaman pada pasar India, yakni Invesco Ltd.
“Kami yakin portofolio nasabah akan menjadi semakin lengkap dan kuat, karena adanya eksposur pada perekonomian India yang memiliki pertumbuhan yang relatif tinggi dan konsisten. Terutama pada sektor teknologi, konsumsi, dan manufaktur yang sedang berkembang baik di India,” paparnya dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (12/10/2024).
Transaksi pembelian reksa dana Batavia India Sharia Equity USD dimulai dengan minimum subscription mulai dari US$10.000. Bagi nasabah BCA yang belum pernah transaksi reksa dana dolar AS, pembelian pertama harus dilakukan di kantor Cabang BCA yang melayani investasi reksa dana. Untuk pembelian selanjutnya, nasabah juga dapat melakukan pembelian melalui fitur Welma di aplikasi myBCA.
Direktur BCA Haryanto Budiman mengatakan peluncuran Reksa Dana Batavia India Sharia Equity USD memberikan peluang bagi nasabah BCA untuk dapat melakukan diversifikasi investasi secara geografis dengan berinvestasi di India. Negeri Bollywood itu disebut sebagai salah satu negara emerging market (EM) dengan bobot terbesar kedua dalam perhitungan indeks MSCI EM.
“Produk ini merupakan bukti komitmen BCA untuk terus berinovasi dan menyediakan ragam produk investasi bagi nasabah setia BCA dan masyarakat pada umumnya,” paparnya.
BCA menatat minat investasi masyarakat terus meningkat. Hal itu tecermin dari dana kelolaan wealth management BCA yang tumbuh lebih dari 35% secara tahunan per September 2024.
