Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Dari IPO BUMN, Impor Sapi, Hingga Kasus BREN dan CUAN

Ulasan tentang dua BUMN yang disiapkan untuk IPO, menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, selain beragam kabar ekonomi dan bisnis lainnya.
top 5
top 5

Bisnis.com, JAKARTA — Beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disiapkan pemerintah untuk melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Masing-masing punya pertimbangan yang perlu dimatangkan.

BUMN itu di antaranya adalah PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE).

Ulasan tentang dua BUMN yang disiapkan untuk IPO, menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, selain beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.

Berikut intisari dari top 5 News Bisnisindonesia.id yang menjadi pilihan editor, Jumat (11/10/2024):

 

Program Mustahil Prabowo: Impor 1,5 Juta Sapi Perah

Wacana impor 1,5 juta sapi perah dinilai sulit atau bahkan mustahil terwujud untuk mendukung program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. 

Impor Sapi telah menjadi wacana menjelang pergantian presiden dari Joko Widodo – Ma`ruf Amin ke Prabowo – Gibran. Langkah ini dimaksudkan untuk mendukung produksi susu sebagai bagian dari program tersebut. 

Di tengah wacana itu, pengamat pertanian menyebut bahwa rencana importasi ini akan sulit direalisasikan. Pemerintah dinilai akan lebih memilih mendatangkan langsung susu sapi, alih-alih sapi perah jutaan ekor. 

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa menilai kemungkinan besar impor sapi perah dengan jumlah jumbo itu tidak akan terjadi. Justru sebaliknya, Dwi memperkirakan pemerintah akan mengimpor susu sapi dalam jumlah yang jumbo.

Dia memandang, sampai saat ii belum jelas instansi mana yang akan memelihara 1,5 juta sapi impor tersebut. Pun bila ada, dia mempertanyakan kemampuan hitung-hitungan untung rugi dalam pemeliharaan sapi perah impor di Indonesia.

 

Kesiapan IPO BUMN; Inalum Tunggu Investor, PHE Fokus Genjot Produksi

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa rencana IPO Inalum bakal dimatangkan setelah masuknya investor baru di proyek ekspansi smelter Kuala Tanjung, Sumatera Utara. “Ada dua calon yang sudah kita seleksi,” katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Kartika menjelaskan bahwa Kementerian BUMN telah mematangkan final investment decision (FID) untuk menjalankan proyek peningkatan kapasitas produksi itu.

Sementara untuk PHE, tambah pria yang disapa Tiko itu, ada sejumlah hal yang perlu ditingkatkan sebelum nantinya dipertimbangkan untuk menggelar IPO.

PHE saat ini sedang difokuskan untuk menggenjot eksplorasi dan produksi, serta meningkatkan merger and acquisition (M&A) di luar negeri.

 

Ambisi Besar Prabowo – Gibran Bangun 15 Juta Hunian Terjangkau Dalam 5 Tahun

Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan membangun 15 juta unit hunian dalam periode 2024—2029. Rencananya, setiap tahunnya, Prabowo bangun 3 juta hunian dengan perincian 1 juta berada di perkotaan dan 2 juta berada di perdesaan.

Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengatakan pemerintahan baru mendatang memberikan perhatian besar terhadap sektor perumahan melalui program pembangunan 3 juta rumah per tahun dan rencana pembentukan kembali Kementerian Perumahan.

Menurutnya, Presiden Terpilih Prabowo Subianto sejak lama telah sering menyebut dan membahas tentang gangguan pertumbuhan pada anak atau stunting, serta pentingnya meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Dia menilai masalah stunting bukan hanya disebabkan oleh gizi anak yang buruk, tetapi semua belajar bahwa tempat tinggal dan lingkungan juga memengaruhi tumbuh kembang anak-anak. Oleh karena itu, untuk memberantas stunting dan mengentaskan kemiskinan masyarakat dibutuhkan pendekatan yang menyeluruh termasuk pentingnya anak dan keluarga Indonesia tinggal di rumah layak huni dengan lingkungan perumahan yang baik.

 

Mengejar Target Belanja Produk Lokal

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, capaian realisasi Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang telah dibelanjakan kementerian/lembaga mencapai Rp483 triliun per 16 September 2024.

“Baru 41,7% dari total nilai rencana belanja pengadaan yang diumumkan di SiRUP [Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan] yang mencapai Rp1.159 triliun,” kata Agus dalam Rapat Kerja Tim Nasional P3DN, Selasa (8/10/2024).

Menperin mengatakan, masih ada waktu untuk mengejar belanja pengadaan PDN untuk tahun ini. Dia pun yakin hasil tahun ini akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut mengingat Pokja Timnas P3DN yang dibantu oleh Tim P3DN masing-masing instansi sudah saling bersinergi.

Untuk mempercepat penyerapan, pemerintah telah mendorong sistem peningkatan penggunaan produk dalam negeri, yang juga sudah terbentuk. Dalam hal ini, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, pengawasan, hingga pemberian penghargaan kinerja P3DN pun sudah dilakukan.

 

Serupa tapi Tak Sama antara Kasus BREN dan CUAN dengan Asabri & Jiwasraya

PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) tengah dalam pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena adanya indikasi perdagangan semu atau manipulasi pasar di saham. Kasus yang mirip tapi tak sama dengan PT Asabri (Persero) dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Mengacu pada Undang-Undang No 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, praktik perdagangan semu atau manipulasi pasar saham adalah tindakan yang dilarang.

Hal itu dipaparkan pada Bab XI. Isinya soal berbagai larangan kegiatan perdagangan efek yang mengandung unsur penipuan, manipulasi pasar, dan perdagangan orang dalam.

Ketentuan tersebut melarang dilakukannya serangkaian transaksi efek oleh satu pihak atau beberapa pihak yang bersekongkol sehingga menciptakan harga efek yang semu di Bursa karena tidak didasarkan pada kekuatan permintaan jual atau beli yang sebenarnya dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau pihak lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Sumber : Bisnisindonesia.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper