Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Suku Bunga The Fed Lanjut Turun: Angin Segar Industri Kripto

Suku bunga The Fed yang lebih rendah dinilai turut menjadi pemicu naiknya likuiditas, baik di pasar saham AS maupun pasar kripto.
Potret logo mata uang kripto. / Bisnis-Arief Hermawan P
Potret logo mata uang kripto. / Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Kebijakan penurunan suku bunga sebesar 50 basis point (bps) yang dilakukan oleh The Fed dinilai mampu memberikan angin segar bagi instrumen investasi high risk seperti saham dan aset kripto

Belum lama ini, bank sentral Amerika Serikat yaitu Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75%—5,0%. Pemangkasan suku bunga ini seiring dengan kondisi inflasi yang relatif stabil dalam beberapa bulan terakhir.

Instrumen investasi yang cenderung berisiko seperti saham dan aset kripto kompak terapresiasi pasca penurunan suku bunga tersebut. Bitcoin melonjak ke angka $62.000 atau sekitar Rp954 juta beberapa saat setelah keputusan tersebut diumumkan. 

Analis di Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan bahwa penurunan suku bunga The Fed dapat dikatakan sebagai salah satu momentum yang cukup dinantikan investor di tahun ini. Peristiwa tersebut menjadi awal dari tren kebijakan ekonomi yang lebih longgar untuk menunjang pertumbuhan setelah inflasi relatif berhasil ditekan pasca pelonggaran akibat pandemi Covid-19.

"Perubahan arah kebijakan The Fed sejauh ini telah terlihat mampu memberikan angin segar bagi instrumen investasi high risk seperti saham dan aset kripto," ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (7/10/2024).

Dia melanjutkan pasca penurunan suku bunga The Fed, korelasi pergerakan harga aset kripto dan saham perusahaan-perusahaan Amerika Serikat bahkan sempat berada pada salah satu level tertingginya.  

Menurutnya, suku bunga AS yang lebih rendah dapat turut menjadi pemicu meningkatnya likuiditas baik di pasar saham AS maupun pasar kripto. Selain karena akses terhadap dollar kemudian menjadi lebih murah bagi para investor di AS, tak sedikit bank sentral di negara-negara lain yang akan turut memanfaatkan momentum tersebut untuk turut menurunkan suku bunga acuan mereka guna menunjang pertumbuhan ekonomi. 

Turunnya suku bunga simpanan yang lebih rendah di berbagai negara, lanjutnya, selain dapat memicu investor untuk mencari instrumen yang menawarkan potensi return lebih tinggi, juga dapat memicu investor untuk menyampingkan uang fiat dan menggantinya dengan instrumen yang dapat menjadi inflation hedge.

Sementara itu, CEO Triv, Gabriel Rey mengharapkan dengan adanya angin segar bagi industri ini, perlu dibarengi dengan dukungan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan pihak-pihak terkait dalam membantu menciptakan regulasi yang mendukung masa depan industri kripto yang lebih aman dan transparan.

Dukungan dan kehadiran lembaga-lembaga tersebut, tekannya harus mampu memberikan jaminan ekstra bagi nasabah bahwa dana mereka aman dan terlindungi, sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia.

Di tengah optimisme terhadap industri kripto saat ini, dia berpendapat perusahaan perdagangan Kripto juga semestinya menjadikan transparansi sebagai salah satu pilar utama dalam menjalankan bisnisnya. Menurutnya, Proof of Solvency yang dirilis dan dapat diakses secara publik adalah contoh nyata terhadap keterbukaan informasi. 

Alhasil nasabah dapat melihat secara langsung kondisi keuangan perusahaan, termasuk cadangan aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut untuk menjamin dana mereka. 

"Kalau saat ini rasio solvabilitas kami sebesar 178%. Ini berarti kami ingin menunjukkan memiliki cadangan likuiditas yang lebih dari cukup untuk memenuhi setiap kewajiban finansial kepada nasabah," terangnya.

Dengan semakin banyaknya perhatian dari pemerintah dan regulator, dia optimistis industri ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat luas. 

"Kami optimistis bahwa industri aset crypto di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Kami akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk regulator, untuk memastikan bahwa perkembangan industri ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang optimal bagi semua pihak," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper