Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Buka-bukaan Soal Nasib Listing Bank Muamalat

BEI menyinggung soal kesiapan hingga adanya permintaan yang datang dari regulator yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Warga melintas didepan logo PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. di Jakarta, Minggu (28/4/2024). JIBI/Bisnis/Abdurachman
Warga melintas didepan logo PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. di Jakarta, Minggu (28/4/2024). JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Bursa Efek Indonesia (BEI) buka-bukaan soal rencana listing PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. yang belum terlaksana hingga Oktober 2024.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan proses listing sendiri merupakan tindakan strategis perusahaan. 

Dengan demikian, perusahaan yang ingin kembali meninjau dokumen, seperti laporan keuangan bahkan dokumen legal memiliki hak untuk memperbarui informasi tersebut. 

"Tentu kami menghargai siapapun, termasuk Bank Muamalat untuk meng-update dulu dokumentasi termasuk laporan keuangan, melakukan audit kembali dan tentu kami masih menunggu dan kami sangat percaya Bank Muamalat akan datang lagi," ujarnya di Balikpapan, Sabtu (5/10/2024).

Nyoman pun tidak memberikan komentar spesifik mengenai batas waktu untuk listing. Namun, dia menyinggung soal kesiapan hingga adanya permintaan yang datang dari regulator yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Yang saya ketahui manajemen dari Bank Muamalat sudah berupaya keras dan tentu masih berkomunikasi dengan kami. Mudah-mudahan sih tercapai," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Bank Muamalat telah berencana untuk listing saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun lalu. Namun, rencana tersebut belum juga terlaksana hingga saat ini. 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan seiring dengan proses listing itu, OJK telah memberitahukan Bank Muamalat bahwa bank syariah tertua di Indonesia itu tetap memiliki kewajiban untuk tercatat di Bursa. 

"Pada saat ini perseroan [Bank Muamalat] dalam proses untuk memenuhi persyaratan pencatatan di Bursa Efek Indonesia," jelasnya dalam jawaban tertulis pada Rabu (11/9/2024). 

Sebelumnya, Corporate Secretary Bank Muamalat Hayunaji mengatakan terdapat kendala yang menghampiri Bank Muamalat sehingga listing belum juga terlaksana, meskipun sempat ditargetkan rampung pada 2023. 

"Hal ini disebabkan oleh belum terpenuhinya beberapa hal yang diperlukan dari Bank Muamalat di antaranya data pemegang saham jemaah haji tahun 1992 - 1994 yang tidak dapat diidentifikasi," kata Hayunaji. 

Bank Muamalat memang memiliki sekitar 300.000 pemegang saham yang merupakan jamaah haji tahun 1992 hingga 1994. Sebelum listing, Bank Muamalat telah melakukan sejumlah upaya pengkinian data para pemegang sahamnya itu.

Adapun, Bank Muamalat telah menyandang status sebagai perusahaan terbuka sejak 1993, tetapi hingga kini sahamnya belum tercatat di bursa. 

Tujuan dari listing ini selain untuk memenuhi ketentuan regulator adalah untuk memberikan kesempatan kepada publik untuk dapat ikut memiliki saham Bank Muamalat, serta untuk menambah likuiditas efek syariah di pasar modal.

Apabila Bank Muamalat telah resmi menjalankan aksi tersebut, perseroan akan menyusul empat bank syariah lainnya yang telah melantai di Bursa, yaitu Bank Panin Dubai Syariah (PNBS), BTPN Syariah (BTPS), Bank Syariah Indonesia (BRIS), dan Bank Aladin Syariah (BANK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper