Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Sektor Saham Rekomendasi DBS Indonesia saat BI Rate Turun ke 6%

DBS Indonesia merekomendasikan saham-saham di sejumlah sektor usai BI Rate turun menjadi 6%.
Pengunjung berada di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/9/2024)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Pengunjung berada di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/9/2024)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank DBS Indonesia menyoroti sejumlah sektor utama yang memiliki potensi positif dan bisa menjadi pilihan menarik untuk investasi di tengah tren pemangkasan suku bunga saat ini.

Berdasarkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia periode 17—18 September 2024, BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga 25 basis poin menjadi 6%. Hal itu menjadi penurunan suku bunga pertama sejak Agustus 2022. 

Head of Investment & Insurance Product DBS Indonesia Djoko Soelistyo menyebut sektor perbankan, perkebunan, serta kesehatan menjadi deretan sektor-sektor yang patut diperhatikan oleh para investor.

“Untuk setiap potensi market, kita itu selalu kerja sama dengan investment officer. Kenapa kesehatan? Karena kalau dilihat secara historis itu, kesehatan relatif stabil,” ujarnya di Jakarta, Selasa (24/9/2024). 

Dia menambahkan sektor teknologi, media, hingga telekomunikasi juga memiliki potensi positif yang cukup besar.

Pada saat yang sama, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menilai pemangkasan suku bunga ini menjadi momen tepat untuk investasi, mengingat ini menjadi awal untuk market bergerak lebih baik lagi.

“Jadi, silakan pilih di sektor-sektor yang memang menopang IHSG, misalnya perbankan, pilih bank-bank besar, apalagi kalau untuk investor pemula gitu ya kita sarankan di 4 atau 5 bank besar,” ucapnya. 

Selain itu, dirinya pun merekomendasikan sektor consumer goods karena pemangkasan suku bunga akan mendorong peningkatan konsumsi masyarakat.

Selanjutnya, telekomunikasi dan properti menjadi daftar sektor saham yang dirinya rekomendasikan. “Kalau yang relate juga dengan suku bunga, yaitu properti, bisa juga jadi pilihan untuk investasi,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 17—18 September 2024. 

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 17 dan 18 September 2024 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6%," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil RDG BI, Rabu (18/9/2024). 

Adapun, dalam pengumuman suku bunga BI hari ini, bank sentral juga menurunkan suku bunga Deposit Facility menjadi 5,25% dan suku bunga Lending Facility juga turun sebesar 25 basis poin menjadi 6,75%. 

Perry mengatakan keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya perkiraan inflasi pada 2024 dan 2025 yakni tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1%, juga mendorong stabilisasi nilai tukar rupiah. 

BI juga terus mencermati ruang penurunan suku bunga kebijakan sesuai dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah, nilai tukar rupiah yang tetap stabil dan cenderung menguat, serta pertumbuhan ekonomi yang terus didorong agar lebih tinggi.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper