Jadwal Libur Bursa Saham selama Ramadan dan Idulfitri 2024

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan jadwal libur perdagangan saham selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1445 H pada Maret hingga April 2024.

Mengacu laman resmi BEI, pada pekan depan, Senin 11 Maret 2024 perdagangan saham libur berkaitan dengan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946. Dilanjut pada 12 Maret 2024 pemerintah menetapkan Cuti Bersama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946.

Itu artinya, perdagangan saham pekan depan hanya akan berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu (13/3/2024) hingga Jumat (15/3/2024). Periode tersebut juga menandai pekan pertama Ramadan 1445 H.

Selanjutnya, pada Jumat 29 Maret 2024 Bursa juga menetapkan libur perdagangan saham terkait dengan memperingati Wafatnya Isa Al Masih.

Kemudian, memasuki April 2024, BEI juga menetapkan libur perdagangan saham selama sepekan beruntun mulai Senin 8 April 2024 hingga Senin 15 April 2024 berkaitan dengan Cuti Bersama Hari Raya Idulfitri 1445 H dan Hari Raya Idulfitri 1445 H.

Baru setelahnya perdagangan saham akan mulai berjalan normal kembali pada Selasa 16 April 2024, dan investor sudah dapat melakukan transaksi seperti biasa.

Baca Juga

Di lain sisi, pasar saham mendapatkan angin segar pada awal Maret 2024 seiring dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melambung hingga mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa alias all time high.

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi mengatakan pada penutupan perdagangan Jumat (8/3/2024), IHSG kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah, dengan ditutup pada posisi 7.381,907, menguat sebesar 0,96% dari posisi 7.311,907 pekan lalu.

"Pada Kamis [7/3], kapitalisasi pasar BEI juga sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarahnya dengan mencapai Rp11.821 triliun dari rekor sebelumnya sebesar Rp11.810 triliun pada Kamis [4/1] lalu," ujar Kautsar dalam keterangan resmi dikutip Minggu (10/3/2024).

Head of Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan, pendorong kenaikan IHSG hingga tembus rekor ATH adalah sentimen rilis data kinerja 2023 dan potensi dividen yang akan dibagikan sejumlah emiten terutama perbankan BUMN.

"Terlebih perbankan yang terlihat menjadi pendorong [IHSG], seperti BBRI yang memberikan dividen lebih tinggi 10,57% yoy dengan yield 5%, lalu ada BBNI memberikan yield 4,2%," ujar Oktavianus kepada Bisnis, Kamis (7/3/2024).

Investor bersiap menadah THR Lebaran dari dividen sejumlah emiten perbankan jumbo. Misalnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) telah memutuskan untuk memanfaatkan 80% laba tahun buku 2023 atau sebesar Rp48,1 triliun untuk dividen tunai yang dibayar pada 28 Maret 2024.

Selain itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga akan menebar dividen Rp10,45 triliun atau Rp280,49 per saham, dengan rasio 50% dari laba bersih 2023 yang akan dibayar pada 2 April 2024. Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dijadwalkan akan menggelar RUPST bulan ini pada Kamis, 14 Maret 2024.