Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Gibran Punya Visi Misi Bangun Rumah Murah, Cek Katalisnya ke BBTN

Prabowo-Gibran yang telah unggul dalam quick count memiliki visi misi memberikan rumah murah bagi masyarakat. Bagaimana imbasnya bagi BBTN?
Pandu Gumilar,Yanita Petriella
Jumat, 16 Februari 2024 | 08:56
Pekerja sedang menggarap proyek perumahan yang dibiayai oleh BTN. /Bisnis-Arief Hermawan P
Pekerja sedang menggarap proyek perumahan yang dibiayai oleh BTN. /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Pasangan calon Presiden Prabowo-Gibran yang telah unggul dalam quick count memiliki visi misi memberikan rumah murah bagi masyarakat. Bagaimana imbasnya bagi BBTN?

Dalam dokumen visi-misi Presiden 2024, Prabowo-Gibran memiliki program pemerataan ekonomi dengan cara mempercepat penyediaan perumahan bagi rakyat Indonesia yang belum memiliki tempat tinggal.

Selain itu, paslon nomor urut 2 itu beranggapan pembangunan perumahan bisa menguatkan pertumbuhan ekonomi mengurangi masyarakat miskin serta mengurangi ketimpangan.

Menurut mereka pemerintah harus hadir memberikan perumahan yang terjangkau dan sanitasi yang layak bagi masyarakat yang membutuhkan. Prabowo-Gibran memiliki target membangun atau merenovasi sebanyak 40 rumah per desa/kelurahan per tahun akan dapat dicapai sebanyak 3 juta rumah.

Keduanya menganggarkan Rp101 triliun per tahun dalam pengentasan backlog perumahan.

Sejalan dengan target tersebut, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menargetkan penyaluran kredit perumahan rakyat (KPR) tumbuh sekitar 10-11% sepanjang 2024.

Direktur Konsumer BTN Hirwandi Gafar mengatakan, animo masyarakat untuk memiliki rumah tahun ini cukup bagus. Hal ini membuat BTN optimistis mencapai target tinggi pada 2024.

“Peluang KPR untuk tumbuh masih sangat besar, hal ini dikarenakan backlog perumahan yang masih tinggi sekitar 12,7 juta. Jadi potensi pasar KPR untuk terus bertumbuh masih sangat besar,” ujarnya, Senin (12/2/2024).

Pada 2024, BTN akan terus berfokus pada penyaluran KPR subsidi dan nonsubsidi sebagai mesin penggerak. Di KPR nonsubsidi terdapat mesin baru bernama consumer self center di mana pada tahun lalu terdapat di tiga tempat, yakni Kelapa Gading Jakarta, BSD City, dan Surabaya.

“Ini akan melihat seberapa efektif di tiga tempat tersebut. Lokasi tersebut penjualan rumah-rumah dari developer nasional terbesar,” katanya.

Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan program Prabowo-Gibran akan membawa keuntungan bagi sektor perbankan, properti, serta konstruksi.

Secara sentiment, lanjutnya, program ini akan menjadi katalis positif serta momentum bagi pergerakan saham PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN). Adapun Nafan sebelumnya menargetkan saham BBTN di level Rp1.350.

Target harga BBTN saya sebelumnya di Rp1.350 sudah tercapa dengan baik. Oleh karena sekarang terjadi breakout, maka rekomendasi saya menjadi beli dengan target teranyar di Rp1.520 per saham,” katanya, Jumat (16/2/2024).

Adapun pada penutupan pasar hari ini, Kamis (16/2/2024), saham BBTN sempat menyentuh di level teratas pada Rp1.410. Saham BBTN ditutup menguat 2,97% ke posisi Rp1.385 per unit.

Nafan menambahkan dengan program tersebut maka kenaikan anggaran perumahan oleh pemerintah juga akan meningkat. Hal itu ditambah dengan penerapan stabilitas rupiah oleh Bank Indonesia.

“Hal ini bisa mendorong kredit pemilikan rumah maupun apartemen. BBTN akan diuntungkan dengan pertumbuhan kredit karena mereka juga mendukung program pembangunan rumah bagi ASN maupun TNI. Dalam hal pembiayaan rumah mereka menjadi leading,” ungkapnya.

Dari sisi fundamental, BBTN menurutnya dalam kinerja yang apik karena bisa mempertahankan NPL di kisaran 3%. Bila janji politik paslon 02 ditepati, Nafan meyakini akan memberikan sektor properti dan bank angin segar.

-------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper