Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa kasus baru Covid-19 global meningkat sebesar 52% di antara 20 November-17 Desember 2023, dibandingkan 4 pekan sebelumnya.
WHO mengatakan sementara jumlah kasus kematian menurun menurun 8% dibandingkan dengan 28 hari sebelumnya.
“Jumlah kasus yang dilaporkan telah meningkat sementara kematian telah menurun selama periode 28 hari, dengan lebih dari 850,000 kasus baru dan lebih dari 3,000 kematian baru, masing-masing meningkat sebesar 52% dan penurunan sebesar 8%, dibandingkan dengan 28 hari sebelumnya, 23 Oktober hingga 19 November 2023,” katanya, dilansir TASS, Minggu (24/12/2023).
WHO mencatat mayoritas kasus baru Covid-19 tercatat di Rusia sebanyak 279.359 kasus, disusul Singapura 120.898 kasus, Italia 114.795 kasus, Polandia 39.828 kasus dan Australia 39.505 kasus.
Selanjutnya, Italia melaporkan jumlah kematian terbanyak yaitu 510. Berikutnya adalah Swedia 396, Rusia 376, Australia 211 dan Polandia 141.
Kemudian, darurat kesehatan Covid-19 telah diumumkan pada akhir Januari 2020 dan berakhir pada 5 Mei 2023.
Baca Juga
WHO menyatakan wabah virus Corona baru sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. Menurut WHO, total 771.549.718 kasus virus Corona dan 6.974.473 kematian tercatat di seluruh dunia pada 25 Oktober 2023.
Namun, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada pengarahan di Jenewa pada 5 Mei bahwa jumlah kematian sebenarnya setidaknya sebesar 20 juta.
Seperti diketahui, lonjakan jumlah kasus Covid-19 menjelang akhir tahun 2023 telah meningkat juga di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Pemerintah berupaya untuk meningkatkan langkah-langkah untuk membatasi penyebaran penyakit tersebut. Upaya pembatasan dilakukan dengan memasang pemindai termal tubuh di titik masuk internasional dan mendesak masyarakat untuk menggunakan masker.