Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekam Jejak Hengtong Akuisisi Saham Voksel (VOKS) Koleksi Low Tuck Kwong

Hengtong Optic-Electric International telah menjadi pemegang saham Voksel Electric (VOKS) sejak 2015.
Hengtong Optic-Electric International Co. Ltd pemegang saham PT Voksel Electric Tbk. (VOKS)/Istimewa.
Hengtong Optic-Electric International Co. Ltd pemegang saham PT Voksel Electric Tbk. (VOKS)/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asal Hong Kong Hengtong Optic-Electric International Co. Ltd. bersiap mengakuisisi saham PT Voksel Electric Tbk. (VOKS) dari beberapa pemegang saham. Hengtong membeli sejumlah 1,78 miliar saham atau setara 42,97 persen saham VOKS.

Hengtong bukanlah investor baru bagi VOKS. Hengtong telah menjadi pemegang saham VOKS sejak 2015, dan kini mengendalikan sebanyak 30,08 persen saham VOKS. Artinya, jika transaksi akuisisi saham terbaru selesai dilaksanakan, maka Hengtong akan mengendalikan 73,05 saham VOKS.

Berdasarkan penelusuran Bisnis dari data resmi Hengtong Group, dikutip Senin (31/7/2023), masuknya Hengtong ke VOKS bermula pada 20 November 2015, saat Jiangsu Hengtong Optic-electric Co.,Ltd. mengadakan rapat direksi dan menyetujui anak usahanya Hengtong International untuk membeli 250 juta saham atau 30,08 persen saham VOKS dengan harga Rp1.250 per saham. Alhasil total transaksi kala itu mencapai Rp312,5 miliar.

Pada hari yang sama, Hengtong international menandatangani framework agreement dengan Voksel. Kemudian pada 5 Januari 2016, Hengtong menyelesaikan pengalihan kepemilikan saham dengan VOKS, dan saat itu secara resmi memegang 30,08 persen saham VOKS.

Setelah akuisisi, Hengtong menempatkan wakilnya pada tim manajemen dan teknis VOKS untuk membantu VOKS mengembangkan bisnis. Pada laporan tahunan 2022, Komisaris Tan Huilliang, Direktur Keuangan Zhou Chengcai, dan Direktur Manufaktur Hua Shun tercatat merupakan wakil Hengtong di manajemen VOKS.

Adapun Hengtong Optic-Electric adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Shanghai. Perusahaan didirikan pada 1993, dan berkomitmen untuk menyediakan solusi terintegrasi jaringan telekomunikasi dan energi, termasuk jaringan kabel optik, kabel tembaga, transmisi daya, serta teknik kabel kelautan.

Sementara itu, induk usahanya Hengtong Group didirikan pada tahun 1991 dan pada 2003 terdaftar di Bursa Efek Shanghai. Grup Hengtong didirikan oleh Cui Genliang. Pada 25 September 2019, pemerintah China menganugerahi Cui Genliang dengan gelar Role Model of Dedication sebagai pengakuan atas kontribusinya terhadap kemajuan ekonomi dan sosial Tiongkok.

Hengtong tercatat memiliki lebih dari 70 anak usaha yang dimiliki sepenuhnya dan termasuk perusahaan induk, 3 di antaranya masing-masing terdaftar di bursa saham Shanghai, Hong Kong, dan Indonesia. Entintas usaha ini mengelola 11 basis manufaktur di Eropa, Amerika Selatan, Afrika, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Hengtong mengoperasikan kantor penjualan di lebih dari 40 negara, dan memasok produk ke lebih dari 150 negara. 

Tambah Saham

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/7/2023), Hengtong berencana membeli lagi 1,78 miliar saham atau setara 42,97 persen saham VOKS. Harga indikasi dari pembelian ini adalah Rp226 per saham, dengan harga definitif akan ditetapkan dalam Sales Purchase Agreement (SPA).

"Tujuan rencana pengambilalihan adalah untuk pengembangan usaha dan memperluas jaringan usaha pembeli," tulis manajemen, dikutip Minggu (30/7/2023).

Manajemen VOKS melanjutkan, negosiasi dilakukan secara langsung antara pembeli dan para penjual. Pembeli dan para penjual berencana untuk menandatangani perjanjian definitif.

"Apabila rencana pengambilalihan telah selesai dilaksanakan, pembeli akan menjadi pengendali baru VOKS dan pembeli akan melaksanakan penawaran tender wajib yang diwajibkan sesuatu dengan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan OJK No. 9/2018," tutur manajemen.

Sselain oleh Hengtong, saat ini saham VOKS dikendalikan oleh David Lius sebanyak 200,23 juta saham atau setara 4,57 persen, SWCC Corporation 416,5 juta saham atau setara 10,02 persen, dan UOB Kay Hian Pte. Ltd 393,15 juta saham atau 9,46 persen.

Lalu, Low Tuck Kwong sebanyak 329,3 juta saham atau 7,93 persen, Hardi Sasmita sebanyak 203,62 juta saham atau 4,9 persen saham, dan Linda Lius sebanyak 190 juta saham atau 4,57 persen kepemilikan. Kepemilikan masyarakat non warkat adalah sebanyak 1,13 miliar atau 27,41 persen saham, dan masyarakat dengan warkat adalah 33,9 juta saham atau 0,81 persen saham.

Saham VOKS menguat 21,11 persen ke level Rp218 pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (31/7/2023). Price to earning ratio (PER) VOKS adalah 13,14 kali dengan kapitalisasi pasar Rp905,92 miliar. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper