Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kabel PT Voksel Electric Tbk. (VOKS) menginformasikan telah menerima surat permohonan pengunduran diri David Lius dari jabatannya selaku Direktur Utama perseroan pada tanggal 22 Januari 2024.
Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan POJK No. 33/2014, permohonan pengunduran diri sebagaimana diungkapkan di atas akan berlaku efektif sampai dengan adanya Perubahan Susunan Pengurus dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2024.
“Perseroan telah menerima surat pengunduran diri David Lius sebagai Direktur Utama VOKS,” jelas Corporate Secretary Voksel Electric Masrana dalam keterangan resminya, Selasa (23/1/2024).
Masrana menegaskan bahwa pengunduran diri David Lius tersebut tidak akan berdampak pada kinerja Voksel Electric.
“Tidak ada dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan," pungkas Masrana.
Mengutip situs resmi Voksel Electric, David Lius menjabat sebagai Direktur Utama perseroan sejak tahun 2016. Sebelumnya, David sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Cendikia Global Solusi (CGS) dari tahun 2013 hingga tahun 2015.
Baca Juga
Saat ini, pria kelahiran tahun 1982 tersebut juga merangkap jabatan sebagai Komisaris PT Bangun Prima Semesta (sejak 2018) dan Komisaris PT Cendikia Global Solusi (sejak 2020).
Pergantian Pengendali Voksel Electric
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, PT Voksel Electric Tbk. (VOKS) mengumumkan telah berganti pengendalian ke perusahaan asal Hong Kong Hengtong Optic-Electric International Co. Ltd.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), VOKS menjelaskan saat ini penerima manfaat dari pengendali baru adalah Cui Wei dan Cui Genliang.
Sebelum pengambilalihan, Hengtong dan VOKS memiliki hubungan afiliasi secara tidak langsung. Hengtong memiliki secara tidak langsung 1,25 miliar saham yang mewakili sekitar 30,08% dari seluruh saham VOKS.
Hengtong menggenggam saham VOKS melalui perantara pedagang efek mereka, yaitu DBS Vickers (Hong Kong) Limited A/C Client.
"Hengtong berkewajiban untuk melakukan penawaran tender wajib sebagaimana diatur dalam POJK 9/2018," tulis manajemen, Rabu (27/12/2023).
VOKS melanjutkan, pada 22 Desember 2023 Hengtong melakukan transaksi pembelian atas saham-saham milik pemegang saham penjual.
Sejumlah 1,78 miliar saham yang mewakili sekitar 42,97% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor dari perusahaan dijual oleh pemegang saham penjual kepada Hengtong.
"Atas pelaksanaan transaksi tersebut, Hengtong kemudian menjadi pengendali baru VOKS," tulis manajemen.
Harga pengambilalihan saham VOKS oleh Hengtong adalah Rp226 per saham atau setara dengan Rp403,5 miliar apabila dikalikan dengan jumlah saham yang diambil pada 22 Desember lalu.
Setelah pengambilalihan ini, Hengtong memiliki sejumlah 3,03 miliar saham VOKS, atau setara dengan persentase kepemilikan sebesar 73,05%.
"Alasan Hengtong melakukan pengambilalihan atas saham mayoritas di VOKS sebagai investasi dan memberikan nilai tambah bagi Hengtong," pungkas manajemen.
