Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rugi Bukalapak (BUKA) Susut Jadi Rp389,27 Miliar Semester I/2023

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp389,27 miliar pada semester I/2023. Meski begitu, rugi tersebut susut signifikan secara QoQ.
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp389,27 miliar pada semester I/2023. Meski demikian, rugi bersih perseroan susut signifikan secara kuartalan.

Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Bukalapak mencatatkan rugi bersih sebesar Rp389,27 miliar dibanding semester I/2022 yang mencetak laba Rp8,59 triliun.

Namun, rugi bersih BUKA menyusut 61,30 persen secara quarter-on-quarter (QoQ) dibandingkan rugi bersih periode 31 Maret 2023 sebesar Rp1 triliun.

Kendati masih membukukan rugi, pendapatan neto BUKA terpantau naik 28,97 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp2,18 triliun pada semester I/2023, dibanding periode sama 2022 sebesar Rp1,69 triliun.

Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan Bukalapak ditopang oleh segmen marketplace yang berkontribusi Rp1,20 triliun, diikuti segmen online to offline sebesar Rp1,03 triliun, dan pengadaan sebesar Rp10,56 miliar. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi Rp66,84 miliar.

Adapun, kerugian Bukalapak salah satunya disebabkan oleh nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi di segmen marketplace yang berbalik rugi menjadi Rp120,82 miliar, dibanding periode sama tahun sebelumnya yang meraih laba Rp9,79 triliun.

Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok BUKA juga ikut terkerek 40,16 persen yoy menjadi Rp1,63 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,16 triliun.

Alhasil, Bukalapak mencatatkan rugi usaha sebesar Rp701,21 miliar pada semester I/2023, dibandingkan periode sama 2022 yang membukukan laba usaha sebesar Rp8,60 triliun.

Adapun, kas dan setara kas akhir periode perseroan tercatat turun 29,33 persen yoy menjadi Rp13,79 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp19,51 triliun.

Berdasarkan neraca, total aset BUKA turun menjadi Rp27,10 triliun hingga 30 Juni 2023, dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp27,40 triliun.

Liabilitas perseroan turun menjadi Rp825,20 miliar dibanding akhir 2022 sebesar Rp907,92 miliar. Sedangkan ekuitas juga turun menjadi Rp26,27 triliun dibanding akhir Desember 2022 sebesar Rp26,49 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper