Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pupuk Indonesia Update Sistem Tebus Pupuk Subsidi, Cuma Pakai KTP

Kementerian BUMN melalui Pupuk Indonesia mengembangkan digitalisasi kios-kios yang membuat pupuk subsidi dapat ditebus hanya dengan KTP. 
Achmad Bakir Pasaman, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero). /Pupuk Indonesia
Achmad Bakir Pasaman, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero). /Pupuk Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN melalui Pupuk Indonesia, bekerjasama dengan Kementerian Pertanian mengembangkan digitalisasi kios-kios yang membuat pupuk subsidi dapat ditebus hanya dengan KTP. 

Sistem ini sudah berjalan di lima provinsi, yakni Bali, Aceh, Bangka Belitung, Riau, dan Kalimantan Selatan. 

Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia Panji Winanteya Ruky menyatakan bahwa digitalisasi ini juga akan memudahkan pencatatan transaksi, meningkatkan transparansi, mencegah penyimpangan, dan menyederhanakan proses penebusan pupuk subsidi.

“Dengan digitalisasi ini, petani tinggal datang ke kios pupuk resmi dan menunjukkan KTP. Data-data mengenai alokasi, jenis komoditi, dan lain-lain, semua sudah tercatat dalam sistem. Mudah tebusnya, tepat sasarannya,” ujar Panji dalam keterangan resmi, Senin (3/7/2023).

Adapun mereka menggunakan sistem yang bernama iPubers, sebuah aplikasi digital yang berbasis NIK, hasil kolaborasi PT Pupuk Indonesia dengan Kementerian Pertanian. Saat ini, secara total ada 697 kios yang menerapkan sistem ini.

Cara kerjanya, para pemilik kios akan memindai NIK pada KTP untuk mengakses data alokasi pupuk bersubsidi milik petani. Kemudian, kios akan memasukan jumlah transaksi penebusan dan petani akan menandatangani bukti transaksi pada layar gawai. 

Selanjutnya, petani akan berfoto bersama pupuknya, sebagai bukti penebusan pupuk bersubsidi. Data tersebut nantinya akan tersimpan secara digital sehingga petani dan kios tidak lagi mengisi dalam bentuk kertas.

“Ini adalah bagian dari upaya Pupuk Indonesia meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, khususnya dengan membuat penyaluran pupuk menjadi lebih mudah dan tepat sasaran,” ujar Panji. 

Diketahui, digitalisasi kios merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo kepada Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian beberapa waktu lalu. Hal inipun dimulai dari Bali pada 2022, Aceh pada 2023, serta Bangka Belitung, Riau, dan Kalimantan Selatan yang diterapkan pada baru-baru ini. 

Kendati demikian, korporasi tersebut juga berharap agar mendapatkan umpan balik dari para pemilik kios agar menjadi evaluasi dan bisa meningkatkan kualitas pelayanan penebusan pupuk bersubsidi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper