Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gabung dengan Telkomsel, Ini Alasan Indihome Spin Off dari Telkom

Dirut Telkom Ririek Adriansyah menjelaskan alasan Indihome spin off dari Telkom untuk integrasi dengan Telkomsel.
Warga melintasi iklan Telkomsel di Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga melintasi iklan Telkomsel di Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), Ririek Adriansyah menjelaskan alasan Indihome spin off dari Telkom untuk integrasi dengan Telkomsel.

Ririek mengatakan ada dua hal yang ingin dicapai dari aksi korporasi tersebut. Pertama, adanya peningkatan earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) dan pendapatan perusahaan. Kedua, pertumbuhan market cap atau kapitalisasi pasar.

Ririek memproyeksikan EBITDA Telkom akan mencapai Rp5 triliun hingga Rp6 triliun mulai 2027 mendatang. Hal ini berdasarkan adanya efisiensi biaya operasional sebesar (Opex) Rp1,6 triliun sampai Rp1,9 triliun, efisiensi belanja modal (Capex) Rp300 miliar hingga Rp400 miliar dan peningkatan pendapatan langsung Rp3,3 triliun pada 2027.

"Jadi sekarang kalau memberi dana bisa ke satu saja, dulu kan dua. Jadi ada efisiensi dari sisi OPEX dan Capex" kata Ririek, Kamis (6/4/2023).

Potensi itu diestimasi meningkat secara bertahap dari Rp500 miliar pada 2023, Rp1,8 triliun pada 2023, Rp3,6 triliun pada 2025, Rp4,6 triliun pada 2026 dan seterusnya.

Telkom pun memprediksik kenaikan pendapatan Telkomsel setelah integrasi dengan Indihome Rp118,5 triliun pada 2023 menjadi Rp140,2 triliun pada 2027.

Adapun, untuk EBITDA Telkomsel dari Rp56,2 triliun pada 2023 menjadi Rp58 triliun pada 2024 hingga Rp67,7 triliun pada 5 tahun ke depan.

Sementara itu, dari sisi market, Kementerian BUMN menargetkan kapitalisasi pasar atau market cap Telkom dapat mencapai Rp500 triliun pada 2025.

Ririek pun menilai dengan adanya spin off ini akan mencapai target yang diinginkan BUMN, bahkan melebihi target tersebut.

"Kita malah optimistis bisa lebih dari itu (Rp500 triliun)," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, VP Investor Relations Telkom, Edwin Sebayang, menyampaikan TLKM telah menandatangani Conditional Spin-Off Agreement dengan Telkomsel pada tanggal 6 April 2023.

Hal itu sehubungan dengan rencana Telkom untuk melakukan suatu restrukturisasi korporasi dan transformasi bisnis yang akan dilakukan melalui pemisahan tidak murni (spin off) atas segmen usaha IndiHome.

Untuk diketahui, IndiHome memiliki sejumlah layanan, yakni internet, voice bundling (termasuk voice only (1P) dengan akses homewifi), internet protocol television (IPTV), Over-the-Top (OTT), dan layanan digital (digital services).

"Berdasarkan Perjanjian Pemisahan Bersyarat, nilai dari segmen usaha IndiHome yang akan dipisahkan adalah sebesar Rp58.249.920.571.200 (Rp58,24 triliun)," jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (6/4/2023).

Sebagai bagian dari Rencana Pemisahan ini, Telkom dan Telkomsel juga telah menandatangani beberapa perjanjian komersial lain yang terkait, yaitu suatu Wholesale Agreement terkait dengan penyediaan infrastruktur, TSA 1 terkait dengan penyediaan layanan fixed broadband core dan TSA 2 terkait dengan penyediaan layanan IT system (Transaksi Terkait).

Tujuan dilakukannya Rencana Pemisahan adalah untuk mempertahankan daya saing dan keunggulan Grup Telkom dalam menghadapi persaingan usaha di sektor telekomunikasi Indonesia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper