Bisnis.com, JAKARTA — Laba bersih emiten farmasi PT Soho Global Health Tbk. (SOHO) tergerus sepanjang 2022 meski terdapat peningkatan pendapatan. Beban yang naik lebih tinggi daripada penjualan menjadi pemicu penurunan bottom line.
Per 31 Desember 2022, laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SOHO berjumlah Rp372,61 miliar, terkoreksi 32,27 persen dibandingkan dengan 2021 yang mencapai Rp550,17 miliar.
Penurunan laba bersih ini dialami SOHO meskipun pendapatan bersih menorehkan kenaikan 3,02 persen secara tahunan, dari Rp7,07 triliun pada 2021 menjadi Rp7,29 triliun pada 2022. Namun, beban pokok pendapatan tercatat naik lebih tinggi, yakni 8,07 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp5,95 triliun.
Kinerja penjualan produk obat sebagai kontributor pendapatan terbesar SOHO menjadi salah satu penyebab kenaikan penjualan yang lebih rendah dari meningkatnya beban. Segmen ini turun 3,48 persen YoY menjadi Rp3,61 triliun pada 2022 dibandingkan dengan Rp3,74 triliun pada 2021.
Sementara itu, segmen produk kesehatan konsumen meningkat 8,31 persen YoY menjadi Rp2,35 triliun. Adapun segmen alat kesehatan naik 14,44 persen YoY dari Rp1,11 triliun pada 2021 menjadi Rp1,28 triliun pada 2022.
Total aset SOHO hingga akhir 2022 berjumlah Rp4,47 triliun, meningkat dibandingkan dengan akhir 2021 sebesar Rp4,02 triliun. Kenaikan terutama disumbang oleh tambahan kas dan setara kas sebesar Rp173,53 miliar dan piutang usaha bertambah sebesar Rp299,75 miliar.
Baca Juga
Jumlah liabilitas SOHO juga meningkat menjadi Rp2,04 triliun di pengujung 2022, dibandingkan dengan akhir 2021 sebesar Rp1,81 triliun. Kenaikan terutama disebabkan oleh meningkatnya utang usaha pihak ketiga dari Rp1,28 triliun pada akhir 2021 menjadi Rp1,60 triliun per Desember 2022.
Sementara itu, total ekuitas turut naik menjadi Rp4,47 triliun, daripada Rp4,02 triliun pada akhir 2021.