Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konstruksi Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) menggelontorkan dana hingga Rp541 miliar untuk penanganan banjir di kilometer 8 dan weaving kilometer 10 pada proyek Tol Ruas Pondok Aren-Serpong (Tol BSD).
Head of Corporate Communications META Indah D.P. Pertiwi mengatakan pembangunan sudah dilakukan sejak 11 Maret 2022. Tol BSD diperkirakan dapat beroperasi pada semester I/2023.
Dia mengatakan Tol BSD mengalami penurunan lalu lintas akibat karakteristik pengguna yang hanya melintas pada hari libur Lebaran. Namun, dia menyebut Libur lebaran dapat mendorong pendapatan META dengan target pertumbuhan 10,6 persen secara keseluruhan pada semester I/2023.
“Jalan tol pondok aren serpong (tol BSD) kondisi traffic secara tren akan mengalami penurunan karena secara karakteristik pengguna jalan tol pada hari libur Lebaran sebagian akan mudik baik ke trans Jawa maupun trans Sumatera,” ujar Indah kepada Bisnis, Minggu (19/2/2023).
Adapun, aliran banjir terjadi akibat limpasan air Sungai Cibenda yang tidak dapat menampung tingginya volume air akibat tingginya curah hujan.
Dalam pembangunan ini, META melakukan peninggian area tersebut sehingga pengguna jalan tidak terdampak limpasan air Sungai Cibenda. Selain itu, area tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada Februari 2023.
Baca Juga
Selanjutnya, META juga berencana untuk melakukan pengerjaan peninggian lanjutan untuk arah BSD-Serpong. Pengerjaan ditargetkan dapat rampung pada semester I/2023.
“Ditinggikannya area tersebut akan memberikan solusi bagi pengguna jalan tol walaupun dalam keadaan curah hujan tinggi,” katanya.
Di sisi lain, META baru saja melepas sebagian saham anak usahanya pada sektor pelabuhan, yakni PT Portco Infranusantara (Portco) senilai US$5,7 juta atau setara Rp85,5 miliar (asumsi kurs Rp15.000).
Perseroan juga telah melepas lini bisnis air. Anak usaha META, PT Potum Mundi Infranusantara resmi melepas kepemilikan terhadap PT Tirta Bangun Nusantara, entitas usaha pengolahan air, senilai Rp55 miliar.
Potum melepas 26.957.000 saham setara 99,98 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor dalam PT Tirta Bangun Nusantara, kepada PT Bahtera Hijau Mandiri (BHM). Potum juga melepas 547 saham atau 0,02 persen dari seluruh saham PT Tirta Bangun Nusantara kepada BHS.
Indah mengatakan perseroan lebih memilih untuk fokus pada proyek jalan tol. Sektor jalan tol masih prospektif lantaran masih banyak target yang harus dikejar dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2024.
“Peluang untuk unsolicited project [prakarsa badan usaha] tidak dibatasi selama memenuhi regulasi terkait," ujar Indah kepada Bisnis, Selasa (31/1/2023).
Pada tahun ini, META menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 10 persen dan laba bersih dapat tumbuh lebih dari 25 persen dengan optimisme pada kontribusi dari proyek Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) dan proyek tol layang Mohamed Bin Zayed (MBZ).