Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN Holding Pangan Bidik Top Line Rp17 Triliun, Bisnis Gula Digenjot

PT RNI (Persero) atau BUMN Holding Pangan ID FOOD menargetkan bisa membidik pendapatan sebesar Rp17 triliun pada 2023.
Pedagang menunjukkan telur di Jakarta, Minggu (31/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pedagang menunjukkan telur di Jakarta, Minggu (31/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — PT RNI (Persero) atau BUMN Holding Pangan ID FOOD menargetkan bisa membidik pendapatan sebesar Rp17 triliun pada 2023. Target ini disepakati dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pengesahan rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) dan rencana Kerja anggaran tanggung jawab sosial dan lingkungan (RKA TJSL) 2023.

Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan program kerja dan inisiatif strategis RKAP 2023 mengacu kepada 5 prioritas Kementerian BUMN dan 12 inisiatif strategi utama dengan tema fix the fundamentals & unlock the value.

Strategi itu di antaranya adalah ekspansi yang berkesinambungan, penciptaan nilai ekonomis dan pertahankan posisi keuangan yang berkesinambungan, transformasi keuangan, kemitraan petani, peternak dan UMKM, transformasi model bisnis, integrasi dalam supply chain, dan optimalisasi aset.

Frans menjelaskan beberapa perbaikan fundamental perusahaan di antaranya adalah transformasi keuangan jangka panjang termasuk transformasi EBITDA, Streamlining anak usaha, optimalisasi aset non core business dan non produktif.

“Kami menargetkan pendapatan di tahun 2023 sebesar Rp17 triliun dengan EBITDA Rp1 triliun,” katanya.

Frans memerinci potensi kinerja perseroan di operasional bisnis ID FOOD Group meliputi komoditas gula yang ditargetkan naik sekitar 13 persen dibandingkan dengan 2022 sehingga menjadi 300.433 ton. Adapun anak usaha yang mengelola bisnis ini mencakup PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II dan PT PG Candi Baru.

Dari sisi komoditas perikanan, Frans menargetkan produksi perikanan yang dikelola anggota holding PT Perikanan Indonesia mencapai 16.087 ton atau naik 24 persen daripada 2022. Pengolahan pakan ikan juga diharapkan bisa mencapai target produksi sebesar 4.328 ton.

Selanjutnya, produksi benih ditargetkan tumbuh 11 persen menjadi 19,033 ton. Begitu pula produksi beras yang diestimasi tumbuh 177 persen sehingga menjadi 36.438 ton di bawah pengelolaan anggota holding PT Sang Hyang Seri.

“Di sektor peternakan, ID FOOD Group menargetkan produksi ayam DOC sebanyak 19.173.927 ekor atau naik 22 persen dari program 2022 yang akan dikelola anggota holding PT Berdikari,” terangnya. 

Sementara itu, pada komoditas garam, Frans menargetkan anggota holding PT Garam untuk berkontribusi sebanyak 53,2 ton per hektare produksi garam atau naik sekitar 17 persen dari target 2022.

“Dari konsolidasi penjualan ID FOOD Group termasuk kontribusi pada sektor perdagangan dan logistik yang dikelola PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Rajawali Nusindo, dan anggota holding lainnya diharapkan tahun 2023 ini dapat mencapai pendapatan yang ditargetkan,” lanjutnya.

Kegiatan RUPS Holding Pangan ID FOOD dipimpin secara langsung oleh Keasdepan Industri Pangan dan Pupuk, Zuryati Simbolon selaku kuasa pemegang saham PT RNI (Persero). RUPS disaksikan notaris dan dihadiri oleh Komisaris Utama PT RNI (Persero) Bayu Krisnamurthi beserta jajaran komisaris, Direktur Utama PT RNI (Persero)/ID FOOD Frans Marganda Tambunan beserta jajaran Direksi Holding Pangan ID FOOD.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper