Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya (ADHI) Ikut Garap Proyek Tol Akses Patimban Rp5,02 Triliun

Jalan tol akses Patimban memiliki panjang 37,05 kilometer yang menghubungkan akses antara Kawasan Industri di Jawa Barat dengan Pelabuhan Patimban.
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) turut serta dalam pembentukan usaha patungan atau joint venture, yakni PT Jasamarga Akses Patimban yang akan membangun jalan Tol Akses Patimban. Proyek tersebut memiliki nilai investasi hingga Rp5,02 triliun dan masa konsesi 50 tahun.

Direktur Utama ADHI Entus Asnawi mengatakan jalan tol tersebut memiliki panjang 37,05 kilometer yang menghubungkan akses antara Kawasan Industri di Jawa Barat dengan Pelabuhan Patimban. Adapun proyek ini ditargetkan mulai beroperasi pada 2024.

“Adanya pembangunan Akses Tol Patimban ini adalah akses penghubung, baik untuk jalur alternatif pergerakan masyarakat maupun keperluan mobilitas logistik barang,” ujar Entus dalam siaran pers, Rabu (25/1/2023).

Selain menghubungkan Kawasan Industri di Jawa Barat, Akses Tol Patimbang juga akan menjadi jalur alternatif masyarakat di Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Karawang.

ADHI turut hadir dalam penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Penjaminan serta Perjanjian Regres Jalan Tol Akses Patimban di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Selasa (24/01).

Penandatanganan PPJT Jalan Tol Akses Patimban dilakukan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit dan Direktur Utama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Konsorsium PT Jasamarga Akses Patimban (JAP) Victor Nazarenko Mahandre.

Kemudian Perjanjian Penjaminan dilakukan oleh Direktur Utama PT Penjaminan dan Infrastruktur (PII) Muhammad Wahid Sutopo dan Direktur Utama PT JAP Victor Nazarenko Mahandre. Sementara Perjanjian Regres dilakukan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Direktur Utama PT PII Muhammad Wahid Sutopo.

Modal dasar usaha perusahaan patungan PT Jasamarga Akses Patimban mencapai Rp100 miliar, dan modal yang telah ditempatkan dan disetor mencapai Rp25 miliar. ADHI memiliki porsi saham 6 persen dalam perusahaan patungan tersebut dengan modal ditempatkan dan modal disetor setara Rp1,5 miliar.

Sementara pemegang saham terbesar adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) dengan porsi 55 persen atau setara dengan modal ditempatkan dan disetor senilai Rp13,75 miliar. Kemudian, PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) memiliki 22 persen saham dari modal ditempatkan dan disetor setara Rp5,5 miliar.

Beberapa perusahaan BUMN lain yang turut serta dalam pembentukan perusahaan patungan ini adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dengan kepemilikan 6 persen atau setara Rp1,5 miliar, dan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) dengan kepemilikan 6 persen atau setara Rp1,5 miliar.

Sementara itu, PT Subang Sejahtera memiliki saham sebesar 5 persen atau setara Rp1,25 miliar dari modal ditempatkan dan modal disetor.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta para pemangku kepentingan untuk fokus dalam menyelesaikan lahan dan mengutamakan kualitas produksi. Adapun percepatan pembangunan fisik perlu dipercepat agar dapat memenuhi target operasional September 2024.

"Dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun ini, kita harus mengedepankan kualitas, estetika yang baik dan keberlanjutan lingkungan termasuk penggunaan produk dalam negeri, Tingkat Komponen Dalam Negeri [TKDN]-nya," kata Basuki, dikutip Rabu (25/1/2023).

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit menerangkan konstruksi jalan tol porsi BUJT direncanakan akan dimulai pada semester II/2023 dan diharapkan dapat beroperasi pada akhir tahun 2024.

"Pengerjaan porsi dukungan Pemerintah dilakukan secara simultan dan direncanakan selesai secara bersamaan dengan porsi BUJT,” ujar Danang.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper