Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adu Kaya Bos Indomaret vs Alfamart, Mana yang Lebih Cuan?

Bos Indomaret dan Bos Alfamart masuk ke dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia di tengah pertumbuhan kinerja.
Bos Indomaret dan Bos Alfamart masuk ke dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia di tengah pertumbuhan kinerja.
Bos Indomaret dan Bos Alfamart masuk ke dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia di tengah pertumbuhan kinerja.

Bisnis.com, JAKARTA — Dua jaringan minimarket terbesar di Indonesia, Indomaret dan Alfamart, kompak menorehkan kinerja positif hingga akhir September 2022. Performa tersebut diikuti dengan masuknya bos dua perusahaan tersebut dalam daftar 50 orang terkaya versi Forbes untuk tahun 2022.

Meski tidak berstatus sebagai perusahaan terbuka, kinerja Indomaret bisa dilihat dari laporan perusahaan pengelolanya, PT Indomarco Prismatama, yang dikonsolidasikan dalam PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET). Bos Indofood Anthoni Salim tercatat sebagai investor DNET yang menggenggam 25,30 persen saham perusahaan per 30 November 2022.

Indomaret merupakan kontributor laba terbesar bagi DNET dengan nilai mencapai Rp691,83 miliar. Nilai itu meningkat dibandingkan dengan bagian laba per September 2021 yang hanya sebesar Rp302,43 miliar.

Peningkatan bagian laba ini tidak lepas dari pertumbuhan kinerja Indomaret. Sepanjang Januari—September 2022, akumulasi penjualan bersih Indomarco Prismatama mencapai Rp74,34 triliun, naik 12,02 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp66,36 triliun.

Hal itu membuat laba bersih Indomaret tumbuh signifikan, dari hanya Rp758,31 miliar per September 2021 menjadi Rp1,73 triliun pada akhir kuartal III/2022. Terdapat pertumbuhan laba bersih sebesar 128,37 persen secara tahunan.

Di tengah kenaikan kinerja Indomaret, peringkat Anthoni Salim dalam daftar orang terkaya di Indonesia justru turun. Dia kini menduduki peringkat kelima dalam daftar yang disusun Forbes tersebut, turun dari tahun lalu ketika Anthoni Salim berada di peringkat ketiga dengan total kekayaan mencapai US$8,5 miliar.

Di pengujung tahun ini, Forbes melaporkan kekayaan Anthoni Salim turun US$1 miliar menjadi US$7,5 miliar atau sekitar Rp117 triliun (asumsi nilai tukar Rp15.600 per dolar AS).

Lain halnya dengan Anthoni Salim, bos Alfamart Djoko Susanto justru mendaki ke 10 besar orang terkaya untuk pertama kalinya. Kekayaan Djoko Susanto pada 2022 mencapai US$4,1 miliar atau sekitar Rp63,96 triliun, naik lebih dari dua kali lipat dari tahun lalu ketika dia menguasai kapital senilai US$1,9 miliar.

“Kekayaan Djoko Susanto naik lebih dari dua kali lipat, didorong oleh ekspansi Alfamart. Dia menempati posisi 10 besar untuk pertama kalinya,” tulis Forbes.

Performa Alfamart bisa diintip melalui laporan perusahaan pengelolanya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT). Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan neto AMRT mencapai Rp72,13 triliun pada per September 2022, naik 14,91 persen dibandingkan dengan Rp63,17 triliun yang diperoleh di Januari—September 2021.

Kenaikan pendapatan AMRT juga diikuti dengan naiknya beban pokok pendapatan menjadi Rp57,32 triliun, dari Rp50,22 triliun pada akhir kuartal III/2022 atau naik 14,14 persen yoy. Meski demikian, perusahaan masih membukukan kenaikan laba kotor sebesar 15,37 persen yoy menjadi Rp14,81 triliun dan laba usaha naik 36,80 persen yoy menjadi Rp2,33 triliun.

Dengan demikian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk AMRT melesat 58,18 persen menjadi Rp1,75 triliun, dari sebelumnya Rp1,10 triliun per September 2021. Alfamart juga telah menambah lebih dari 1.100 gerai baru sampai akhir Oktober 2022.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper