Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro ADRO dan KLHK Bangun Pusat Persemaian 15 Hektare

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan PT Adaro Energy Tbk (Adaro) sepakat mengembangkan Pusat Persemaian di Kalimantan Selatan.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan PT Adaro Energy Tbk (Adaro) sepakat mengembangkan Pusat Persemaian di Kalimantan Selatan. /KLHK.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan PT Adaro Energy Tbk (Adaro) sepakat mengembangkan Pusat Persemaian di Kalimantan Selatan. /KLHK.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menandatangani nota kesepahaman untuk membangun Pusat Persemaian di Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan berkapasitas 10 hingga 12 juta bibit per tahun.

Penandatanganan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono dengan Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir, disaksikan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya di Jakarta, Kamis (4/8/2022).

Presiden Direktur Adaro Grup Garibaldi Thohir menyampaikan sebagai pemegang Pinjam Pakai Kawasan Hutan (PPKH), Adaro turut mendukung program pemerintah dalam pembangunan pusat persemaian untuk pemulihan lahan kritis di Indonesia.

"Kami sangat bangga mendapat kepercayaan dari KLHK untuk mewujudkan amanah yang besar ini, yaitu dengan membangun dan mengelola satu dari 30 pusat persemaian di Indonesia," ujarnya dalam siaran pers, dikutip Jumat (5/8/2022).

Garibaldi yang akrab dipanggil Boy Tohir ini pun menyatakan jika Pusat Persemaian yang akan dibangun di Kalimantan Selatan ini memiliki luas 10 hingga 15 hektar, dan akan memproduksi bibit tanaman dengan fungsi konservasi dan serbaguna. Bibit nantinya akan didistribusikan untuk pemulihan lahan kritis di Provinsi Kalimantan Selatan dan sekitarnya.

"Kami berharap berbekal pengalaman kami dalam melakukan rehabilitasi serta pengelolaan persemaian ini nantinya dapat memberikan manfaat secara ekologi, juga memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar," ujarnya.

Menteri LHK Siti Nurbaya dalam sambutannya mengatakan, KLHK, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Adaro telah bersama-sama berkolaborasi membangun pusat persemaian di Kecamatan Liang Anggang melalui skema kolaborasi kerja Public Private Partnership.

"Kolaborasi ini menjadi sangat penting untuk mendukung keberhasilan rehabilitasi hutan dan lahan di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan sekitarnya," ucapnya.

Ia melanjutkan jika Presiden telah menegaskan bahwa sejak November 2021 tahun lalu, kerja public private partnership sangat positif, dimana dunia usaha dapat mendukung pembangunan persemaian skala besar di berbagai provinsi di Indonesia.

Untuk pembangunan persemaian di Liang Anggang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menyiapkan lahan seluas 10 - 15 ha di Kawasan Hutan Lindung.

Bibit yang akan diproduksi meliputi jenis tanaman endemik (Kasturi, Kapul, Ramania, Meranti, Ulin, Gaharu, dll), tanaman estetika (Ketapang Kencana, Pucuk Merah, Tabebuya, Tanjung dll), dan tanaman penghasil Hasil Hutan Bukan Kayu/HHBK (Durian, Petai, Jengkol, Alpukat, Sawo, Kemiri, Sirsak dll).

Presiden meminta dibangun 30 unit pusat persemaian serupa yang ada di Kalimantan Selatan ini untuk dibangun di seluruh Indonesia. Pembangunan persemaian telah terus berlangsung dan sedang disiapkan dan dilaksanakan dengan gambaran kemajuan sampai dengan tahun 2022 sebagai berikut :

1) Rumpin, Jawa Barat (sudah diresmikan dan operasional);
2) Danau Toba, Sumut (konstruksi selesai);
3) Likupang, Sulut (konstruksi selesai);
4) Labuan Bajo, NTT (konstruksi) ;
5) Mentawir-IKN, Kaltim (pematangan tanah dan konstruksi simultan);
6) Mandalika (persiapan pagar keliling dan penyiapan lahan);
7) Bali (khusus mangrove, Konstruksi sedang berlangsung, hampir selesai);
8) Kalsel ( menyusul proses untuk 2022 dan ini yang kita launch sekarang);
9) Sumsel (menyusul proses untuk 2022);
10) Sultra (menyusul untuk proses 2022);
11) Sulteng (menyusul untuk proses 2022

Pembangunan persemaian dengan skala besar pada setiap provinsi diarahkan untuk mendukung pemulihan ekosistem melalui rehabilitasi hutan dan lahan termasuk reklamasi areal/lahan bekas tambang.

Pada konteks ini, Indonesia telah menegaskan agenda Indonesia’s FoLU Net Sink 2030 sebagai aksi mitigasi yang menunjukkan ambisi aksi iklim dalam pelaksanaan target kinerja melalui pendekatan yang lebih terstruktur dan sistematis.

"Dengan ini Indonesia dapat memberikan contoh kejujuran bahwa komitmen bukan hanya sekedar janji pledge, akan tetapi betul-betul bekerja dalam delivered commitment," tegas Siti.

Selain membangun pusat persemaian, Kementerian LHK melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan bekerjasama dengan Adaro mengembangkan Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut di Kabupaten Barito, Kalimantan Selatan, sebagai pusat konservasi satwa endemik Kalimantan yaitu Bekantan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper