Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sah! Arif Rachmat Jadi Komisaris ESSA, TP Rachmat dan Boy Thohir Mundur

Arif Rachmat resmi menjadi Komisaris PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA), sedangkan ayahnya TP Rachmat dan Garibaldi 'Boy' Thohir mengundurkan diri.
Komisaris Gojek Garibaldi Thohir / Youtube Gojek Indonesia
Komisaris Gojek Garibaldi Thohir / Youtube Gojek Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) pada Rabu (16/3/2022) mengangkat Arif Rachmat sebagai komisaris, sedangkan TP Rachmat dan Garibaldi 'Boy' Thohir mundur dari jabatannya.

ESSA resmi merombak jajaran direksi dan komisaris melaui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Pemegang saham ESSA menyetujui pengunduran diri Garibaldi Thohir sebagai Komisaris, Theodore Permadi Rachmat sebagai Wakil Presiden Komisaris, Kanishk Laroya sebagai Direktur.

"Terhitung sejak ditutupnya Rapat ini serta memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada mereka atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah di lakukan," papar manajemen ESSA dalam keterangan tertulis.

RUPSLB ESSA juga menyetujui pengangkatan atas Arif Rachmat sebagai Komisaris, Kanishk Laroya sebagai Wakil Presiden Direktur, dan Prakash Chand Bumb sebagai Direktur, terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2026.

Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi Surya Esa Perkasa


Dewan Komisaris :
Hamid Awaluddin, Presiden Komisaris dan Komisaris Independen
Arif Rachmat, Komisaris
Rahul Puri, Komisaris
Ida Bagus Rahmadi Supancana, Komisaris Independen

Dewan Direksi:
Chander Vinod Laroya, sPresiden Direktur
Kanishk Laroya, Wakil Presiden Direktur
Isenta, Direktur
Ida Bagus Made Putra Jandhana, Direktur
Mukesh Agrawal, Direktur
Prakash Chand Bumb, Direktur

Sebelumya, Konglomerat TP Rachmat mengundurkan diri dari posisi Wakil Presiden Komisaris ESSA. Corporate Secretary Surya Esa Perkasa Erfine Kumala Furi melayangkan surat pemberitahuan kepada otoritas bursa soal pengunduran diri ini pada Rabu (16/3/2022).

"Bersama ini kami sampaikan bahwa pada tanggal 16 Maret 2022, Bapak Theodore Permadi Rachmat telah mengajukan rencana pengunduran diri Beliau selaku Wakil Presiden Komisaris PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) dan akan efektif pada tanggal pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan," urainya dalam surat yang dikutip Bisnis, Rabu (16/3/2022).

Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan OJK Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik.

TP Rachmat selain berperan sebagai Wakil Presiden Komisaris juga merupakan pemegang saham ESSA dengan menggenggam 634,43 juta lembar saham atau setara 4,05 persen.

TP Rachmat merupakan pendiri Grup Triputra. Di bawah Grup Triputra, TP Rachmat yang merupakan keponakan pendiri Grup Astra William Soeryadjaya, mengendalikan perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, manufaktur, perdagangan dan jasa, pertambangan, dana pensiun, hingga yayasan.

Sebelumnya, ESSA juga mengumumkan rencana pengunduran diri komisaris perseroan, Garibaldi Thohir atau yang akrab disapa Boy Thohir

Erfine Kumala Furi dalam keterbukaan informasi menyampaikan bahwa pada Senin (17/1/2022), Garibaldi Thohir telah mengajukan rencana pengunduran diri tersebut.  

“Maka bersama ini kami sampaikan bahwa pada tanggal 17 Januari 2022 Bapak Garibaldi Thohir telah mengajukan rencana pengunduran diri Beliau selaku Komisaris PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA),” tulisnya.

Pengajuan rencana pengunduran diri tersebut jelasnya akan efektif pada tanggal pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan yang rencananya dilaksanakan paling lambat pada April 2022 atau 90 hari dari surat pengunduran diri tersebut. 

Keterangan ini pun telah sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Boy Thohir selaku Komisaris ESSA masuk dalam jajaran pemegang saham yaitu memiliki 3,61 persen saham atau setara dengan 564.994.784 lembar saham alias 564,99 juta saham ESSA. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper